Delegasi Jepang Tertarik dengan Rencana Pembangunan PLTN di Kalbar
Ia mengatakan untuk untum membangun PLTN biasanya disatu kawasan itu diperlukan air untuk pendinginan reaktor. Jadi memang perlu di dekat air
Penulis: Anggita Putri | Editor: Jamadin
PONTIANAK -Delegasi PLTN Jepang dan Kedutaan Jepang berkunjung terkait PLTN yang sedang berlangsung di Ruang Kerja Gubernur Kalbar, Rabu (11/12/2019).
Adapun yang hadir dikunjungan kali ini yakni Mr Nakayama dari Kedutaan Besar Jepang di Jakarta dan Mr Toba dan Takimoto dari JICC (Jaif International Cooperation Center).
Saat diwawancarai melalui translater pihak Delegasi Jepang Mr Nakayama mengatakan sebetulnya yang pertama kali mendekatkan diri dalam hal ini terlebih dahulu dari pihak Kalimantan Barat karena ada ketertarikan untuk rencana PLTN.
Ia mengatakan saat ini pihak Jepang masih menunggu keputusan pemerintah Indonesia mau membangun PLTN atau tidak. Namun ia melihat keseriusan yang begitu tinggi khususnya di Kalbar untuk membangun PLTN.
"Sebelumnya kami belum pernah bekerja sama dengan pihak lain di Indonesia, sejauh ini baru Kalbar saja. kalau kami lihat di kantor gubernur ini tadikan diberi kesempatan melihat ke sistem data base yang begitu canggih. Artinyakan dari segi SDM ada, hanya lokasi yang tepat untuk membangun itu tentu harus disurvei lebih lanjut ," ujarnya.
Ia mengatakan untuk untum membangun PLTN biasanya disatu kawasan itu diperlukan air untuk pendinginan reaktor. Jadi memang perlu di dekat air . Ia katakan kalau di Jepang sendiri kebanyakan PLTN pasti di pinggir laut.
• VIDEO: Sutarmidji Perlihatkan Kelebihan Data Analytic Room ke Delegasi PLTN Jepang
"Kalau dilihat secara bangunan, tentu pemilihan lokasi yang aman sangat diperlukan, itu akan distudi terlebih dahulu. Pada umumnya Kalbar relatif mempunyai tempat yang stabil, ya mungkin dari segi tempat tsunami juga tidak ada, jadi cocok dan bagus di Kalbar ini," pungkasnya.
Sesuai Keputusan Daerah dan Pusat
Satu diantara akademisi yang hadir yakni Dekan Fakultas Teknik Untan, Rustamadji. Ia mengatakan jika bicara PLTN merupakan persoalan yang panjang untuk di bahas.
"Kita kembali kepada misi gubernur Kalbar yang berkaitan dengan percepatan infrastuktur dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat," ujar Rustamadji.
Ia mengatakan Infrastuktur utama adalah infrastuktur dasar satu diantaranya adalah penyediaan energi.
Terkait dengan energi menjadi faktor produksi. Kenapa perlu produksi karena Kalbar mempunyai sumber energinya .
" Kalau kita tidak punya faktor produksi atau pendukung produksi sumber daya itu bagaimana meggelolanya," tambah Rustamadji.
Ia mengatakan sumber daya alam itu kelak akan ada nilainya apabila dia di proses dan proses yang dimaksud ini adalah faktor produksi nya berupa energi.
Jadi kalbar paling tidak dimasa kepemimpinan gubernur dasar menuju kepada industrilisasi Kalbar sudah ada.
Tentu ini harus singkron dengan rencana pembangunan nasional jadi masuk dalam RPJMN.
Untan sebagai perguruan tinggi di Kalbar tentu dapat mendukung kebijakan pemerintah provinsi maupun nasional .
"Kita juga harus edukasi dan advokasi masyarakat . Tidak ada pengalaman negara setelah berhasil membangun nuklir dan menerima manfaatnya PLTN tidak di dahului oleh penolakan masyarkaat, tapi bagaimana caranya sehingga pada akhirnya bisa meyakinkan masyarakat untuk hal itu," jelasnya.
• Dua Negara Berminat Kembangkan PLTN di Kalbar, Gubernur Sutarmidji: Harus Direalisasikan
Terkait dengan kerjasama luar negeri ia katakan merupakan transfer pengetahuan dan teknologi dan sharring experience .
"Jadi pengetahuan harus di transfer dari mereka dan teknologinya. Tugas kita mengembangkannya dan setelah itu kita harus membangun secara mandiri . Terkait keputusan pusat maupun daerah dalam hal ini Untan akan menempatkan sesuai dengan kebijakan provinsi maupun pusat," jelas Rustamadji.
Sepanjang hal itu dirasakan banyak memberikan manfaat bagi masyarkat Kalbar khususnya.
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak