Gelar Muscab, Edi Kamtono Harap Hiswana Migas Ambil Andil Besar Pada Pendistribusian Gas dan BBM
"Mudah-mudahan dengan muscab pasti sudah dirumuskan untuk mengatasi hal yang terjadi,
Penulis: Anggita Putri | Editor: Jamadin
PONTIANAK -Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Kota Pontianak menggelar Musyawarah Cabang (Muscab) ke IX tahun 2019 yang diselenggarakan di Hotel Golden Tulip, Kamis (5/12/2019).
Sales Area Manager Retail Pertamina, Weddy Surya Windrawan mengatakan masih banyak masalah yang muncul ditengah masyarakat.
Bisnis energi harus diurus dengan serius. Karena menyangkut hidup orang banyak di Kalimantan Barat.
Ia menambahkan kelangkaan jangan sampai menjadi masalah dan selalu berulang.
Komunikasi yang efektif harus dilakukan mulai dari Pertamina dan Hiswana Migas juga pemerintah daerah.
• Terdengar Seperti Suara Retak, Kerugian Rumah Walet Roboh Sekitar Puluhan Juta
"Sampai sekarang kondisi kelangkaan tidak terjadi," ucap Weddy Surya Windrawan.
Dirinya menambahkan komunikasi antara Pertamina, Hiswana Migas dan pemerintah daerah juga harus baik.
Karena masalah yang sering terjadi bisa diatasi dengan komunikasi yang lancar.
Ia juga berharap dalam menghadapi Natal dan tahun baru tidak ada masalah yang terjadi.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono yang hadir pada puncak acara pengukuhan Ketua dan anggota Hiswana Migas Kota Pontianak.
Ia mengatakan pemerintah Kota Pontianak berharap Hiswana Migas bisa memberikan andil yang besar.
• Oknum Komisioner Bawaslu Dipecat Usai Raba Sebagian Tubuh Staf Wanita saat Perjalanan di Mobil
Tak hanya itu saja mengenai Distribusi BBM dan gas di Kota Pontianak diharapkan lancar.
Ia mengatakan biasanya pada Oktober hingga Desember selalu terjadi kelangkaan BBM dan gas. Hal ini tentu menjadi tugas bagi Hiswana Migas kedepannya.
Kelangkaan ini tentu sangat menggangu dan meresahkan masyarakat. Ia menambahkan aturan distribusi gas juga diharapkan bisa diperbaiki.

"Pemerintah Kota Pontianak beberapa waktu lalu melakukan razia direstoran dan tempat yang tidak layak menggunakan gas elpiji tiga kilogram," ucapnya.
Kemudian terkait BBM solar yang dibeberapa SPBU mengalami antrian. Disparitas harga BBM bersubsidi dan non subsidi juga dimanfaatkan sebagian orang untuk mengambil keuntungan. SPBU yang banyak antrian juga menjadi masalah.
Ia menambahkan BBM dan gas merupakan bahan yang sangat dibutuhkan masyarakat. Pada saat hari besar keagamaan kebutuhan bahan bakar menjadi sangat penting. Apabila terjadi kelangkaan akan menjadi masalah masyarakat.
"Mudah-mudahan dengan muscab pasti sudah dirumuskan untuk mengatasi hal yang terjadi," ujarnya.
Edi mengatakan masyarakat yang berpenghasilan rendah dan pelaku UMKM masih membutuhkan subsidi dari pemerintah.
Maka kerjasama yang baik antar berbagai pihak diharapkan bisa mengatasi masalah yang ada
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak