BPBD Mempawah Baru Terima Satu Laporan Banjir di Bakau Besar Darat

Ia mengatakan yang terdampak dari banjir tersebut sekitar 801 KK, dengan 3545 Jiwa, namun diakuinya banjir tersebut telah surut.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ FERRYANTO
Kepala BPBD Mempawah Hermansyah. 

MEMPAWAH - Hingga awal Desember curah hujan di Kabupaten Mempawah masih cukup tinggi dan sudah mulai berdampak pada beberapa daerah.

Kepala BPBD Mempawah, Hermansyah pihaknya telah menerima satu laporan terkait desa yang terendam banjir.

"Sampai dengan saat ini BPBD Kabupaten Mempawah baru menerima 1 laporan desa yang terendam banjir yaitu desa bakau besar darat, 3 desember kemarin."

"Ini karena hujan deras yang cukup lama, sehingga membuat desa tersebut tergenang air selama sekitar sehari lebih," ujarnya, Kamis (5/12/2019).

Banjir Singkawang, Warga Takut Buaya Muncul

Ia mengatakan yang terdampak dari banjir tersebut sekitar 801 KK, dengan 3545 Jiwa, namun diakuinya banjir tersebut telah surut.

"Kita sudah cek ke lapangan pada Kamis pagi dan kondisinya sudah surut, memang banjirnya tidak lama," katanya.

Ia mengatakan curah hujan masih akan terus terjadi di Kabupaten Mempawah hingga akhir desember mendatang.

Karena itu ia mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada.

"Informasi yang diterima BPBD kabupaten mempawah dari BMKG, curah hujan yang tinggi ini masih akan terjadi hingga akhir Desember dan berpotensi disertai terjadinya angin kencang."

"Karena itu kita mengimbau kepada masyarakat tetap waspada terutama yang bermukim di pesisir pantai," pungkasnya. 

16 Desa di Sintang Banjir

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sintang, Sugianto menerima informasi 16 desa terendam banjir di Kecamatan Kayan Hilir, Kabupaten Sintang.

Namun sayangnya, laporan itu hanya sebatas informasi, tidak dilengkapi dengan laporan resmi ke BPBD.

Dari 16 desa yang dilaporkan, hanya ada satu laporan resmi yang masuk, yaitu Desa Melingkat.

“Dari 16 desa yang dilaporkan, hanya satu desa laporannya lengkap masuk ke kami, yaitu Desa Melingkat. Ada 64 KK yang terdampak,” kata Sugianto, Rabu (4/12/2019) ditemui di ruang kerjanya.

Menurut Sugianto, laporan bencana alam seperti banjir, harus dilaporkan secara resmi ke BPBD.

Sayangnya, masyarakat dan pemerintahan desa termasuk kecamatan belum proaktif melaporkan kondisi banjir.

“Kalau cuma laporan lewat sms, wa itu tidak bisa. Laporan harus resmi, termasuk rincian jumlah berapa orang yang terdampak dan sebagainya,” ujar Sugianto.

Sugianto menyebut, kesadaran masyarakat untuk melapor masih sangat rendah.

Oleh sebab itu, pihaknya juga tidak tahu sekarang di lokasi mana yang masih tergenang banjir, maupun yang sudah surut.

“Sampai saat ini saya minta informasi , mereka cuma ngirim jumlah desa saja, kita minta tindak lanjuti untuk data yang akurat, satu desa berapa yang terdampak. Sampai saat ini belum ada. Informasinya, banjir di 16 desa lima hari."

"Kita pengennya BPBD hadir, sifatnya kemanusia. Banjir yang paling parah di mana juga belum ada laporan,” ungkap Sugianto. (*)

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved