Sadtata Menyebut Via Ferrata Baru Tahap Pertama dari Pengembangan TWA Gunung Kelam
Via Ferrata yang dibangun di tebing batu monolith terbesar di dunia tersebut baru selesai dibangun.
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Maudy Asri Gita Utami
SINTANG - Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalbar, Sadtata Noor Adirahmanta mengungkapkan tangga Via Ferrata yang baru diresmikan merupakan tahap pertama pengembangan Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Kelam.
Menurutnya, masih ada lagi tahap pengembangan yang akan dilakukan untuk menjadikan TWA Gunung Kelam yang ada di Kecamatan Kelam Permai tersebut agar menjadi destinasi wisata international.
“Via Ferrata merupakan tahap pertama pengembangan kami. Masih ada tahap berikutnya."
"Konsep pengembangan dengan tetap memperhatikan status kawasan konservasi, tetapi kita akan lebih banyak melibatkan masyarakat dalam pengelolaanya,” kata Sadtata usai Launching Via Ferrata, Rabu (3/12/2019).
• Launching Vea Ferrata, Sadtata: Saya Pastikan Gunung Kelam Jadi Destinasi Wisata Internasional
Via Ferrata yang dibangun di tebing batu monolith terbesar di dunia tersebut baru selesai dibangun.
Butuh proses 90 hari untuk menanam besi.
Menurut Sadtata, Waktu pertama kali tugas di kalbar dan melihat Gunung Kelam, ia sudah berfikir jika gunung batu tersebut bisa berkelas taraf international.
“Saya pikir ini (gunung kelam) berkelas international, kenapa dibiarkan. Akhirnya saya mendalami situasi dan kondisinya."
"Saya yakin ini bertaraf international dan masyarakat siap untuk menjadi bagian dari pengelolaan,” ungkap Sadtata.
Diakui Sadtata, proses pembangunan tangga Via Ferrata tidak rumit. Yang rumit justru mendobrak mindset pihaknya sebagai pengelola kawasan konservasi.
“Selama ini kita berfikir, kawasan konservasi harus utuh dijaga, justru itu tantangan pertama yang harus didobrak,” ujarnya.
Warga Kelam Mulai Dilatih Jadi Operator
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalbr, Seksi Wilayah II Sintang mulai melakukan perekrutan bagi masyarakat yang nantinya akan menjadi Guide wisatawan mendaki Gunung Kelam melalui tangga Vea Ferrata.
Masyarakat yang tinggal di lingkar kelam dibina oleh Mapala Unkas Sintang.
"Masyarakat yang jadi pendamping pendakian yang akan menjadi Operator Via Ferrata di TWA Gunung Kelam," kata Kepala BKSDA Seksi Wilayah II Sintang, Bharata Sibarani, Selasa (15/10/2019).