Pontianak Timur Heboh

Petunjuk Sepupu Korban, Warga Temukan Jasad Nadin Tenggelam 15 Meter dari Rumahnya

Setelah sadar bahwa korban tidak ada dirumah, Sanusi menyebut mereka langsung mencari kesana kemari, tapi tidak ditemukan.

Penulis: Syahroni | Editor: Maudy Asri Gita Utami
TRIBUNPONTIANAK/Syahroni
Proses pencarian balita, Nadin di saluran air depan rumahnya oleh warga sekitar. 

PONTIANAK - Ketua RT 01/ RW 14, Kelurahan Tanjung Hulu, Sanusi Hasan menceritakan kronologis ditemukannya jasad bocah bernama Nadin yang berumur satu tahun, empat bulan disaluran depan rumah.

Sanusi, menyebutkan kasad korban ditemukan tidak jauh dari rumahnya, sekitar 15 meter kearah jalan raya.

Lanjut disampaikannya bahwa saat kondisi bocah tersebut hilang, air Sungai Landak tengah pasang atau naik.

Ia merunut kesah sampai tewasnya seorang bocah di Gang Bhakti, Jalan Ya M Sabran itu.

BREAKING NEWS - Pontianak Timur Heboh, Warga Menyelam Cari Bocah 1,5 Tahun! Dibawa Ayah atau Hilang?

VIDEO: Bocah yang Hilang Ditemukan Tenggelam di Saluran Air

"Awal ceritanya masyarakat sekitar sini kurang lebih jam 10.00, baru sadar dari dato, nenek dan keluarga."

"Kalau saat itu, keluarga tidak melihat Nadin dihadapan mereka," ucap Sanusi, sambil ia menunjuk rumah korban, Senin (2/12/2019).

Setelah sadar bahwa korban tidak ada dirumah, Sanusi menyebut mereka langsung mencari kesana kemari, tapi tidak ditemukan.

Lalu menghubungi pihak RT setempat dan warga sekitar untuk menanyakan apakah melihat Nadin atau tidak.

Ternyata tidak ditemukan, barulah heboh dan menghubungi tokoh-tokoh masyarakat dan masyarakat sekitar dibantu dari berbagai pihak melakukan pencarian dengan menyelami saluran itu.

"Anak itu sekitar jam setengah 10, masih sama mamanya bahkan masih sempat beli kue dengan mamanye di warung sebelah rumah," tambahnya.

Sanusi mengaku mencoba menggali keterangan dari orangtuanya, nenek dan kakek Nadin, ia merunut dari jam tujuh sampai anak itu tidak kelihatan kemana saja.

"Ternyata ada pihak keluarga yang membuka pintu dan setelah itu menutup pintu kembali tapi tidak menguncinya, sedangkan anak ini sudah bisa membukanya."

"Saya tanyakan juga terakhir bersama Nadin ini siapa, ternyata sepupunya yang masih berusia 2,5 tahun itu," ujarnya.

Ia langsung tanyakan dengan bahasa anak, ternyata dengan kondisi ketawa-ketawa sepupu Nadin itu menunjukan bahwa Nadin masuk dalam saluran.

"Setelah, beberapa menit sepupunya menunjukan posisi Nadin dalam saluran kita langsung mencari, maka saya langsung menghubungi kawan-kawan penyelam tradisional," tambahnya.

Para penyelam menyusuri saluran itu, tepar jam 13.00, Sanusi menyebutkan jasadnya ditemukan sekitar 15 meter dari rumahnya.

Penjelasan Kapolsek Pontianak Timur

Kapolsek Pontianak Timur Kompol Sunaryo mengungkapkan indentitas balita yang tenggelam di parit di sekitar rumahnya bernama Fahiza Rusyda Andien berusia 1 tahun 2 bulan, merupakan anak bungsu dari pasangan Tommi dan Sri Wahyuni.

Sunaryo mengatakan, saat ditemukan warga, korban sempat diberikan pertolongan pertama sebelum dilarikan ke RS Yarsi untuk mendapatkan penanganan medis. 

"Korban dinyatakan meninggal dunia sekitar 20 menit setelah dilakukan tindakan medis di RS Yarsi," ujar Sunaryo, Senin (2/12).

Ia mengatakan, lokasi kejadian berada Jl.Ya'm Sabaran Gg Bhakti 1 No.19 Rt.04 Rw.15 Kelurahan Tanjung Hulu Kecamatan Pontianak Timur.

Peristiwa tersebut diperkirakan terjadi pada pukul 09:15 WIB. 

Kapolsek juga menuturkan kronologi yang peristiwa yang merenggut balita tiga bersaudara tersebut. Sekitar pukul 08:00 WIB.

Kedua orang tua korban berangkat kerja, sang ayah bekerja sebagai tukang, dan sang ibu berprofesi sebagai seorang ASN. 

Seperti biasanya, korban diasuh oleh sang nenek bernama Farida (61) karena kedua orang tua korban bekerja.

Saat itu, korban tinggal dirumah tersebut bersama sang nenek dan juga pamannya. 

Sekitar pukul 09:15 WIB, sang nenek menyadari korban tidak ada dirumah. Dan langsung menghubungi Ibu Kandungnya dan yang bersangkutan pulang dan langsung memberitahukan prihal kehilangan anaknya kepada warga.

"Warga kemudian memberitahukan kepada Polsek, dan saya bersama anggota langsung menuju ke lokasi," jelasnya. 

Korban baru di temukan pukul 13.00 WIB di bawah jembatan permanen rumah tetangga korban, yang berjarak sekitar 50 meter.  

"Setelah ditemukan langsung dilarikan ke RS Yarsi untuk mendapatkan penanganan medis, namun sayang nyawanya tidak dapat ditolong. Jenazah kemudian diserahkan ke keluarga, dan keluarga korban juga menolak untuk dilakukan visum," pungkasnya. (*)

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved