Perilaku LSL Dominasi Orang dengan HIV/AIDS di Kabupaten Sintang
Meski belum ada jelas mengenai trend Gay mendominasi penularan HIV/AIDS, Lisa menilai penularan virus tersebut didominasi Gay.
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Maudy Asri Gita Utami
Meski demikian, dirinya tidak lantas mengungkap kepada banyak orang kalau dirinya adalah ODHA.
Hanya orang tertentu saja yang mengetahuinya.
"Kalau dari pihak keluarga terdekat itu memang sudah tahu semua. Tetapi tetangga kita tidak ada yang tahu kondisi saya dan anak saya mengidap HIV. Saya menjalankan hidup saya dengan kondisi yang tetap semangat, saya anggap tidak ada penyakit karena kondisi saya tetap sehat," ujarnya.
Demikian pula dengan anak bungsunya yang menurut K sering sakit sejak usia 1 tahun, saat ini mampu beraktivitas seperti anak-anak pada umumnya.
Menurutnya, anak tersebut juga menyadari kalau dirinya mengidap HIV.
Namun kepada anaknya, dia meminta agar tidak menceritakan kondisi tersebut kepada orang lain.
"Alhamdulillah anak saya sudah sehat dan sekarang sudah berumur 9 tahun dan sudah beraktivitas seperti anak-anak biasanya," ucapnya.
Hingga saat ini, dia dan anaknya rutin meminum ARV dua kali sehari.
Obat itu ditebus di rumah sakit dengan membayar Rp 40 ribu.
Ia dan anaknya juga rutin melakukan tes darah di rumah sakit untuk mengetahui perkembangan virus HIV di tubuhnya.
Hasilnya membuat dia semakin percaya dan semangat untuk menjalankan kehidupannya, meski sebagai ODHA.
"Beberapa kali sudah saya cek juga, katanya virus itu sudah tidak ada lagi di dalam darah. Tapi sudah bersembunyi di sumsum tulang belakang. Kemudian sekitar sebulan lalu saya cek lagi, tapi hasilnya belum keluar," ucapnya. (*)
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak