Perilaku LSL Dominasi Orang dengan HIV/AIDS di Kabupaten Sintang
Meski belum ada jelas mengenai trend Gay mendominasi penularan HIV/AIDS, Lisa menilai penularan virus tersebut didominasi Gay.
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Maudy Asri Gita Utami
Sekitar empat hari dirawat dirumah sakit, kondisi sang suami tidak kunjung membaik.
Memasuki hari ke-5, dokter melakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui penyakitnya.
Namun setelah perawat mengambil sampel darahnya, pada hari itu juga sang suami meninggal.
Sementara hasil tes darah belum diketahui.
Demikian halnya si bungsu, sakitnya belum bisa diatasi dan belum diketahui jenis penyakitnya.
Setelah tujuh hari sang suami meninggal, dirinya semakin penasaran dengan penyakit yang membuat suaminya meninggal.
Ia lantas meminta hasil uji darah ke rumah sakit, barulah diketahui kalau suaminya mengidap HIV-AIDS.
"Sebelumnya saya tidak mengetahui sama sekali, memang waktu di rumah sakit saat itu, ada pasien di samping suami saya mengatakan kalau cirinya itu terkena HIV, tapi saya tidak percaya," ucapnya.
Dirinya beralasan, keseharian suaminya tidaklah mencurigakan. Maka ia pun tidak mengira kalau suaminya terkena HIV-AIDS.
"Setelah suami saya meninggal, saya disarankan tes oleh perawat dan dokter bersama anak saya di tahun 2014. Ternyata kami positif terkena HIV," ujarnya.
Informasi itu itu membuatnya seperti disambar petir.
Ibu lima anak ini sempat tidak menerima kenyataan itu.
Tapi kemudian ia berfikir, masa depan dirinya dan anak-anaknya masih panjang.
Berkat dorongan perawat di rumah sakit, ia tetap semangat menjalani hidup dengan kondisi positif HIV.
Oleh pihak rumah sakit, ia disarankan meminum obat ARV seumur hidupnya.