Kekerasan Perempuan dan Anak di Kubu Raya Duduki Peringkat Tertinggi, 123 Desa Deklarasikan Diri
Istri orang nomor satu di Kubu Raya itu mengatakan kekerasan di Kubu Raya menduduki peringkat tertinggi.
Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Madrosid
Orang nomor satu di Kubu Raya itu menuturkan, ke depannya ada aksi nyata yang dilakukan melalui desa-desa di sembilan kecamatan di Kubu Raya.
"Kita dorong, kita ajak tentunya dalam momentum agar gerakan ini cepat terealisasi, kita undang perangkat desa hingga masyarakat agar isu kekerasan ini dapat terus digaungkan dan dilawan," ucapnya.
Bahkan, Muda menyatakan akan membuat Peraturan Desa (Perdes) berkaitan dengan perempuan dan anak di Kabupaten Kubu Raya guna mendukung agar kekerasan dapat diantisipasi.
"Tentunya, 2020 mendatang ada kebijakan-kebijakan menopang ke sana (mencegah kekerasan perempuan dan anak) dari Alokasi Dana Desa (ADD). Kemudian kita perkuat melalui kebijakan pemerintah untuk desa-desa," pungkasnya.
Perempuan-perempuan di Kabupaten Kubu Raya menyampaikan harapannya kepada Pemkab Kubu Raya melalui Bupati Kubu Raya dapat mengeluarkan regulasi guna menekan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Satu di antara perwakilan perempuan, Martha mengatakan sebagai seorang lansia, ia mengaku sangat miris masih maraknya kekerasan terhadap wanita dan anak.
"Kami berharap bupati, dapat mengeluarkan suatu kebijakan agar perempuan-perempuan dapat merasakan damai, merasa tenang dan jauh dari bahaya kekerasan," ujarnya.
Selain itu, seorang pelajar dari SMA di Sungai Raya, Niken mengatakan kekerasan masih dialami oleh perempuan dan anak.
Sebagai perwakilan dari generasi muda, ia merasa perlunya upaya nyata dari pemerintah mengatasi persoalan kekerasan tersebut.
"Kami merasa resah dan takut akan bahaya kekerasan. Sehingga kami kaum pelajar berharap adanya pembentukan satgas atau lembaga perlindungan wanita dan anak di desa," ujarnya.
Menurutnya, jika ada lembaga di desa yang berfungsu sebagai wadah perlindungan. Korban atau pihak yang ingin menyampaikan informasi terkait kekerasan, dapat dengan mudah memonitor dan mengawasi. (Ina)
Secara Masif
Ketua Penggerak PKK Kubu Raya, Rosalina Muda Mahendrawan mengungkapkan aksi yang dilakukan guna mencegah hingga menekan kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kubu Raya tentunya perlu dilakukan secara masif.
"Tentunya, harus terus kita kampanyekan bersama. Karena, ini berkaitan dengan Hak Asasi Manusia (HAM) dan akan terus kita sosialisasikan kepada masyarakat luas," tuturnya, Sabtu (31/11/2019).
Istri orang nomor satu di Kubu Raya itu mengatakan kekerasan di Kubu Raya menduduki peringkat tertinggi.