Golkar akan Buka Pendaftaran Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Sambas

SAMBAS - Partai Golongan Karya (Golkar) Kabupaten Sambas, dijadwalkan akan segera melaksanakan penjaringan atau buka pendaftaran untuk Bakal Calon (Balon) Bupati dan Wakil Bupati Sambas.

Dimana direncanakan, para pendaftar yang mendaftarkan diri ke Partai Golkar, nantinya kemungkinan akan diusung partai berlambang pohon beringin tersebut, untuk maju pada perhelatan Pilkada Sambas 2020 mendatang.

Disampaikan Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sambas, Ir H Arifidiar MH mengatakan, bahwa penjaringan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Sambas yang Rencanamya akan diusung Partai Golkar, akan segera dilaksanakan.

• Tahun 2020, Forkopimda Keroyokan Sosialisasikan Perbup Tata Cara Pembukaan Lahan

“Sekarang saatnya Golkar akan menggelar penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati yang akan diusung pada Pilkada Sambas 2020," ujar Arifidiar, yang juga Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sambas 2019-2024, Minggu (1/12/2019).

"Sebelumnya sejumlah parpol di Sambas juga melaksanakan hal sama,” sambung Arifidiar.

Pria yang kerap disapa dengan panggilan Haji Dedek itu menuturkan, sesuai dengan jadwal dari DPD Golkar Akan menerima peserta yang ikut penjaring Balon Bupati dan Wakil Bupati di sekretariat Golkar.

"Sesuai jadwal resmi DPD Partai Golkar Kabupaten Sambas, bagi yang ingin mendaftar, pengambilan dan pengembalian formulir bagi para bakal calon bupati dan wakil bupati Pilkada Sambas 2020 akan dilaksanakan di Sekretariat DPD Partai Golkar, Jalan Sultan Syafiuddin Sambas," ungkap Arifidiar.

Dimana masa penerimaan pendaftaran dan pengambilan formulir Calon Bupati dan Wakil Bupati Sambas, akan dilaksanakan pada hari Selasa hingga Jumat (3- 6/12) setiap hari mulai pukul 09.00-16.00 WIB.

Sedangkan untuk pengembalian formulir, direncanakan dilaksanakan mulai dari hari Minggu hingga Senin (9-10/12), paxa mulai pukul 09.00 - 16.00 WIB.

Harap Muncul Wajah Baru

Pengamat Politik Kalbar, Ireng Maulana berharap agar di Pilkada Sambas 2020 muncul wajah baru.

Berikut penuturannya.

Kita khawatir jika Pilkada Sambas hanya akan jadi ruang kompetisi bagi muka-muka lama saja.

Petahana berhadapan dengan pemain pilkada masa lalu.

Tentu saja ini akan menjadi proses pertarungan politik elektoral yang akan lebih mudah ditebak karena lingkaran kelompok politik yang membidannya tidak pernah berubah.

Mereka pemain lama, dan berkompetisi dengan cara lama pula.

Masyarakat pemilih Sambas kita dapat pastikan sudah hafal dengan aktor politik yang ikut sibuk baik di level kampung hingga level ibukota kabupaten.

• Wisuda ke-11 UBSI Pontianak Hadirkan The Rain Band, Rektor Optimistis Alumni Jadi Entrepreneur

Mereka semua masih setia melaksanakan peran mereka yang sama sekali tidak berubah dari pilkada ke pilkada.

Seharusnya pilkada Sambas bukan peristiwa politik penting jika melihat keadaan faktual tersebut.

Karena sepertinya sulit sekali akan lahir sesuatu yang baru di aspek manapun dalam pilkada sambas tahun 2020 mendatang.

Gagasan baru sebagai magnet yang dapat menggerakan orang lebih punya kepercayaan tinggi kepada para kandidat mungkin tidak akan terlahir di tahun ini.

Kandidat status quo dan petahana secara psikologis akan lebih pragmatis fokus pada target elektoral dengan cara-cara lama.

Daripada harus bersusah payah mencipta gagasan demi kemajuan kompetisi diantara mereka sehingga masyarakat juga ikut terdidik dengan kualitas gagasan yang mereka bangun.

Pilkada Sambas tetap harus dilakukan karena perintah dari aturan pemilu.

Namun, kompetisi ini barangkali akan biasa-biasa saja tanpa publik harus memiliki ekspektasi yang tinggi karena ini hanya de javu ritual demokrasi seperti lima tahun sebelumnya tanpa gagasan bernas oleh aktor yang itu-itu saja. 

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak