Gelar Konfercab, Amin Sukur Terpilih Jadi Ketua GP Ansor Sanggau

Hal itu dimaksudkan agar kader-kader GP Ansor lainnya bisa maju dan mengembakan GP Ansor ke depannya lebih baik.

TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA/GP Ansor Sanggau
Pemberian ucapan selamat kepada Ketua PC Ansor Yang Baru Oleh Pengurus NU, Ansor dan Banser di Lantai dua Gedung PCNU Kabupaten Sanggau, Jalan Ahmad Yani, Kabupaten Sanggau, Sabtu (30/11/2019). 

Sementara itu, Ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor Kalbar, Muhammad Nurdin menyampaikan ucapan terimakasih atas kerja keras GP Ansor sebelumnya dibawah kepemimpinan Hamka Surkati yang telah bekerja sangat baik dalam memajukan Ansor.

"Di GP Ansor itu diwajibkan maksimal dua kali melaksanakan kaderisasi ditingkat Kabupaten. Tapi Ansor Sanggau mampu melaksanakan sampai enam kali. Ini tentu prestasi yang luar biasa yang sangat kami apresiasi,"jelasnya.

Nurdin berharap, setelah terpilihnya kepengurusan GP Ansor yang baru, proses kaderisasi tetap berjalan, bahkan lebih baik lagi.

"Kalau diperiode sahabat Hamka mampu enam kali, maka diperiode sahabat Amin Sukur bisa 10 kali."

"Karena dipimpinan pusat sekarang sudah ada gred-gred disetiap pimpinan cabang mana yang terbaik, baik dari segi jumlah, dari segi kegiatan dan sebagainya nanti akan ketahuan gradenya Kabupaten Sanggau berada dimana,"jelasnya.

Nurdin juga mengingatkan kepada kaum Nahdliyin khususnya di Kabupaten Sanggau untuk mewaspadai sekelompok orang yang ingin memecahbelah Nahdliyin.

Mereka bisa masuk ke jajaran kepengurusan NU maupun badan otonom (Banom).

Mereka masuk dengan tujuan merusak NU dari dalam sehingga harus kita waspadai.

"Saya ingatkan, kalau ada kader atau pengurus GP Ansor Kabupaten Sanggau yang melenceng dari ajaran para Kyai NU, apalagi memiliki paham yang merusak NKRI dengan paham menyesatkan saya pastikan akan bertindak tegas, mengundurkan diri atau saya pecat,"tegasnya.

Sementara itu, Ketua PCNU Kabupaten Sanggau, H Toyib Saefudin Al Ayubi menyambut baik proses Konfercab yang telah berjalan sangat baik dengan mengedepankan musyawarah mufakat.

"Di NU itu ya seperti ini, tidak boleh sikut-sikutan apalagi saling menjelekkan antara calon dengan calon lainnya dan para pendukung. Karena sesungguhnya itu bukan akhlaknya NU," katanya.

Kasi Bimas Islam Kementerian Agama Kabupaten Sanggau itu menjelaskan, Tugas kedepan NU beserta Banomnya ke depan lebih berat, Pertama adalah menjaga dan merawat NKRI.

"NKRI itu sudah final. Artinya, jangan ada pikiran maupun keinginan kita ingin merubah haluan dari negara ini, karena Mu'asis atau pendiri dari NU sudah sepakat bahwa Indonesia itu adalah rumah kita bersama yang dihuni oleh berbagai macam etnis, suku, budaya dan agama, "ujarnya.

Jadi jangan hanya beraggapan bahwa Indonesia ini milik umat Islam saja, tidak, tapi milik kita bersama, siapapun orangnya, apapun agamanya, dari suku manapun dia berasal selagi dia tinggal di Indonesia maka mereka adalah saudara-saudara kita. (*)

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved