Nasib Guru Honorer di Perbatasan, Bertahan dengan Gaji Rp 160 Ribu Per Bulan
Seperti yang dialami oleh Diana Normiati, guru honorer di SDN 18 Lubuk Kedang, Kecamatan Ketungau Tengah, Kabupaten Sintang.
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Maudy Asri Gita Utami
“Saya akan bertahan. Meski honornya kecil, saya puas karena bisa berbagi ilmu. Tidak ada gunanya kalau punya ilmu hanya untuk diri sendiri. Lebih baik diajarkan,” ujar Diana.
Tahun ini, Diana kembali menjajal mendaftar CPNS untuk kedua kalinya.
Dia mengambil formasi guru kelas di SDN 34 Sungai Enteli.
“Saya berharap ada rezeki dan berharap juga dengan pengabdian saya ini bisa diperhatikan sama pemerintah. Mudah mudahan Tuhan berpihak pada saya untuk lulus CPNS,” doa Diana.
Bantu Insentif 100 Ribu Per Bulan
Mulai tahun 2019, Pemerintah Kabupaten Sintang sudah berupaya membantu kesejahteraan Guru Tidak Tetap (GTT) dengan mengalokasikan dana untuk insentif.
Tidak besar. Dalam satu bulan, guru honorer sekolah dibantu pemerintah per bulanya Rp 100 ribu rupiah.
“Kebijakan daerah untuk menambah penghasilan GTT melalui RKA Disdikbud, para honorer tersebut diberikan insentif, perbulan 100 ribu rupiah,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang, Lindra Azmar kepada Tribun Pontianak.
Menurut Lindra, saat ini pihaknya sudah melakukan validitasi data para guru honorer (GTT) yang mengajar di SDN/SMP yang selama ini di SK kan oleh kepala sekolah masing-masing.
Sekarang kata Lindra, para honor GTT sudah di SK kan langsun goleh Kepala Dinas.
“Gunanya sebagai salah satu persyaratan untuk mengurus NUPTK,” ungkapnya.
Besaran honor guru GTT kata Lindra, bervariasi. Antara Rp 300 ribu sampai dengan Rp 1 juta rupiah.
Tergantung kemampuan biaya oprasional sekolah masing-masing.
“Honornya tetap dibiayai dari dana sekolah. Besaran tergantung kemampuan biaya operasional sekolah masing-masing. Besarnya BOS tergantung jumlah siswa,” sebut Lindra.
Sekretaris Disdikbud Kabupaten Sintang, Yudius menambahkan ada 1000 lebih Guru Tidak Tetap (GTT) di Kabupaten Sintang.