Pemkot Singkawang Ajak Jalin Sinergisitas Bangun Sistem Pencegahan dan Penanggulangan Karhutla

Karhutla di Kota Singkawang pada tahun 2018 adalah seluas 187 hektare dengan total 50 kali kejadian.

TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA/Humpro Singkawang
Rapat Koordinasi Evaluasi Penanggulangan Bencana Kabut Asap Akibat Karhutla di Bukit Batu, Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Pasiran, Kecamatan Singkawang Barat, Kamis (21/11/2019). 

SINGKAWANG - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Singkawang, Sumastro mengungkapkan berdasarkan data yang dihimpun oleh BPBD Kota Singkawang.

Kejadian dan luasan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kota Singkawang pada tahun 2018 adalah seluas 187 hektare dengan total 50 kali kejadian.

Sementara data sejak 20 Maret 2019 hingga 21 September 2019, Karhutla di Kota Singkawang diperkirakan dengan luasan kejadian 469,75 hektare dengan total jumlah kejadian 104 kali dan yang dapat dipadamkan 416,75 hektare.

100 Kasus Karhutla Sudah Ditangani Polda Kalbar, Kombes Pol Jayadi Harap Ada Satgas Penegak Hukum

"Dampak yang ditimbulkan akibat Karhutla adalah kabut asap yang cukup pekat, kualitas udara yang cukup buruk sehingga banyak masyarakat yang terserang infeksi saluran pernafasan dan sekolah-sekolah dengan terpaksa diliburkan,” katanya saat menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Evaluasi Penanggulangan Bencana Kabut Asap Akibat Karhutla di Bukit Batu, Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Pasiran, Kecamatan Singkawang Barat, Kamis (21/11/2019).

Mengatasi hal tersebut Pemerintah Kota (Pemkot) Singkawang telah berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan pemadaman bersama BPBD, Manggala Agni, TNI, Polri, BPKS, unsur kecamatan dan kelurahan serta satuan tugas (Satgas) Karhutla.

Rapat koordinasi yang dilakukan merupakan satu di antara langkah agar semua pihak dapat lebih meningkatkan upaya-upaya pencegahan serta evaluasi terhadap pelaksanaan operasi pemadaman Karhutla sepanjang tahun 2019.

“Sehingga ke depannya jumlah kejadian Karhutla dan dampak kabut asapnya dapat dikurangi,” tuturnya.

Satu hal yang harus menjadi perhatian bersama bahwa bencana Karhutla bukan hanya tanggungjawab pemerintah atau instansi tertentu saja, melainkan tanggungjawab bersama.

Sekda mengajak semua untuk membangun sistem penanggulangan bencana yang bertitik fokus pada kegiatan pencegahan dan kesiapsiagaan serta pemadaman sedini mungkin.

“Sinergi ini dapat membangun sistem pencegahan dan penanggulangan secara cepat, terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh,” ujarnya.

Bantuan Bagi BPKS

Wali Kota (Wako) Singkawang, Tjhai Chui Mie mengatakan selama ini bantuan untuk pemadam kebakaran bersifat dana hibah.

Namun sifatnya tidak bisa tiap tahun, paling tidak dua tahun sekali.

“Tentu nanti kita akan lakukan evaluasi, dan jumlah BPKS saat ini berjumlah delapan, menurut pihak BPKS yang ada jumlah ini sudah cukup,” katanya, Kamis (21/11/2019).

Rapat bersama Badan Pemadam Kebakaran Swasta (BPKS) yang ada di Kota Singkawang pun telah dilakukan beberapa waktu lalu.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved