PDAM Kesulitan Hadapi Dua Masalah Kualitas Air di Mempawah

Menurutnya upaya terus dilakukan untuk meningkatkan kualitas air PDAM namun memang pihaknya masih terkendala fasilitas pengolahan.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ YA' M NURUl ANSHORY
Direktur PDAM Kabupaten Mempawah, Trisna Jaya 

MEMPAWAH - Memasuki musim penghujan kualitas air PDAM Mempawah sedikit menurun dan sedikit keruh.

Plt Direktur PDAM Mempawah, Trisna Jaya mengakui hal tersebut dan menurutnya ada dua permasalahan pada kualitas air PDAM Mempawah.

"Memang permasalahan kita saat musim hujan dan musim kemarau, kalau musim hujan air cenderung keruh."

"Sementara saat kemarau air sedikit payau, namun ini terus kita antisipasi," ujarnya, Kamis (21/11/2019). 

Tagihan Air Melonjak 300 Persen, PDAM Mempawah: Karena Peralihan Sistem ke Android

Menurutnya upaya terus dilakukan untuk meningkatkan kualitas air PDAM namun memang pihaknya masih terkendala fasilitas pengolahan.

"Keruhnya air PDAM karena saat ini musim hujan, sehingga air baku yang diolah PDAM adalah air gambut. Kondisi ini juga diperparah karena PDAM kabupaten Mempawah tidak memiliki instalasi pengolahan air gambut hanya instalasi pengolahan biasa."

"Sementara instalasi pengolahan biasa yang ada pun ada yang roboh dan filternya rusak," ungkapnya.

Karena itu ia berharap di 2020 mendatang pemerintah kabupaten Mempawah dapat membantu dalam peningkatan kualitas air PDAM di Mempawah.

"Pemerintah daerah berkomitmen untuk memperbaiki PDAM kabupaten Mempawah."

"Kami berharap semoga perbaikan tersebut segera terwujud dan dengan adanya perbaikan instalasi diharapkan kualitas air PDAM juga meningkat dari yang sekarang ini," pungkasnya.

Tagihan Air Melonjak

Sejumlah pelanggan di Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Mempawah merasa kecewa dengan tarif pembayaran yang dinilai tidak sesuai dengan pemakaian.

Keluhan pembayaran ini khusus untuk pembayaran di bulan Oktober yang dinilai tidak sesuai dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.

Satu diantara warga tersebut, Rendra warga di Perumahan BTN Griya Primadaya RT 16 RW 04 kaget akan tagihan pembayaran PDAM di Mempawah mengalami kenaikan tarif.

Padahal, diakuinya ia tidak banyak menggunakan air PDAM lantaran sedang berada di luar kota.

"Kemarin, saya tidak di rumah, pergi ke Jawa selama 10 hari, saat pulang kerumah dan membayar tagihan PDAM Mempawah, tiba-tiba membengkak sekitar 100 persen," ujarnya.

Ia pun mempertanyakan hal tersebut karena khawatir ada kesalahan dalam perhitungan ataupun ada kebocoran.

Namun diakui olehnya tarif tersebut telah ia bayarkan walaupun terjadi peningkatan yang cukup tinggi.

"Tentunya, menjadi pertanyaan, kenapa menjadi meningkat drastis tagihan PDAM Mempawah saya, apakah ada kebocoran atau apa," katanya.

Tidak hanya pada dirinya ia mengaku saudaranya juga mengalami permasalahan serupa.

Bahkan rumah saudaranya tersebut tidak ditempati namun tagihan yang diterima cukup tinggi.

"Rumah kakak saya di komplek BTN Kana Residence, Kelurahan Tengah, Mempawah Hilir, juga mengalami hal serupa. Peningkatannya bisa mencapai 300 persen, bahkan lebih.”

“Biasa per bulannya membayar Rp 64 ribu pada Bulan Oktober itu harus membayar Rp 300 ribu padahal tidak ditempati," tuturnya.

Direktur PDAM Kabupaten Mempawah, Trisna Jaya mengakui banyaknnya keluhan masyarakat terkait tingginya tarif air PDAM di Mempawah yang terbilang sangat fantastis.

Ia mengaku hal tersebut memang terjadi kesalahan dan segera diperbaiki oleh pihaknya.

"Saat ini, perhitungan tarif PDAM Mempawah, dengan menggunakan sistem yang baru digunakan, yang dulunnya menggunakan manual.”

“Saat ini menggunakan sistem android yang langsung dihubungkan di servernya di Bandung.”

“Sehingga ada eror yang membuat tagihan masyarakat menjadi membengkak," katanya.

Dengan adanya tagihan masyarakat yang membengkak tersebut.

Pihaknya terus berupaya untuk memperbaikinya dan mengcrosscheck dengan jumlah yang berada di Meteran.

"Sudah sekitar 20 orang, yang mengadukan ke kita terkait tingginya tarif PDAM di Mempawah.”

“Dimana ada per orang hingga puluhan juta rupiah, tentu ini tidak wajar dan kita sudah lakukan cross check ke lapangan," ungkapnya.

Ia mengatakan apabila ada warga yang mengalami peningkatan pembayaran dan sudah membayar ke Pihak PDAM.

Maka untuk tagihan di bulan berikutnya akan dilakukan pemotongan.

"Jika mereka yang sudah membayar ke kita, dengan kelebihan karena kesalahan sistem ini, maka pembayaran di bulan berikutnya, maka akan dikurangi," pungkasnya. (*)

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved