Wawancara Eksklusif

Wong Ndeso yang Jadi Menteri Desa, Inilah Komentar Menteri Halim Iskandar Terkait Desa Siluman

Itu sisi spiritualnya. Selama ini setiap mendapat amanah selalu saya kaitkan dengan sisi spiritual.

Editor: Jamadin
TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI, Abdul Halim Iskandar menyampaikan arahannya sekaligus membuka Rapat Koordinasi Program Inovasi Desa (PID) ke-II provinsi Kalimantan Barat tahun 2019 di hotel Kini, Pontianak, Senin (4/11/2019).  

Benar. Setelah perkenalan para menteri Pak Presiden memberi perintah jangan korupsi. Ibu saya menyaksikan di layar kaca yang menyiarkan perintah Presiden itu.

Waktu saya pulang setelah pelantikan, ibu saya memberi penguatan pada perintah Presiden itu.

Ibu saya bilang, ingat itu pesan Pak Presiden, ojo (jangan) korupsi. Saya jawab, insya Allah mboten (tidak) korupsi.

Apakah sudah diberitahu sebelumnya oleh adik Anda, Muhaimin Iskandar, bakal diajukan sebagai menteri Kabinet Indonesia Maju?

Tidak! Saya baru tahu bakal diminta Pak Jokowi mengurus desa dan transmigrasi ketika dipanggil ke Istana (22 Oktober 2019), saya diajak ngobrol tentang pembangunan dan Indonesia masa depan.

Pak Jokowi bilang, beliau tahu saya orang desa, wong ndeso.

Anda sebelumnya berkpirah di tingkat kabupaten dan provinsi, sedangkan saat ini di tingkat nasional. Apakah ada perasaan grogi?

Setiap memasuki kawasan baru, atau mandat baru, pasti selalu ada yang namanya kebebanan. Semisal ketika pada 1999 saya menjadi Ketua DPRD Kabupaten Jombang, saat itu saya sama sekali tidak tahu soal pemerintahan.

Raih Suara Tertinggi di DPRD, Angeline Tak Ingin Andalkan Nama Besar Orang Tua

Tak Gentar Hadapi Jack Amisa, Hisar Mawan Bertekad Go Internasional

Nama Sekretaris Daerah Jombang saja tidak tahu. Camat saja tidak kenal. Pada awalnya saya memang agak gagap, tapi setelah satu bulan mendalami aturan main, saya merasa bisa.

Begitu pula ketika saya menjadi Wakil Ketua DPRD Jatim. Dalam lima tahun terakhir saya menjadi Ketua DPRD Jatim, sehingga sudah sering berhubungan dengan urusan-urusan nasional, termasuk kerjasama lintas provinsi.

Jadi boleh dibilang saya tidak terlalu awam terkait persoalan nasional. Dalam konteks ini saya merasa lebih percaya diri dibanding ketika saya jadi Ketua DPRD Jombang.

Saya belajar lebih cepat di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi setelah muncul informasi mengenai desa siluman. Saya langsung memahami anatominya. 

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved