Sebelum Ada SDN Kelas Jauh, Pelajar Sebrangi Sungai Kapuas dengan Sampan
Sebelum SDN 8 Kelas Jauh dibangun, anak-anak harus menyebrangi Sungai Kapuas menggunakan sampan.
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Maudy Asri Gita Utami
Sebelum Ada SDN Kelas Jauh, Pelajar Sebrangi Sungai Kapuas dengan Sampan
SINTANG- Kekhawatiran orangtua murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) 8 Kelas Jauh di Desa Sungai Manyam, Kecamatan Kelam Permai, Kabupaten Sintang boleh dibilang sudah lega.
Anak mereka sudah tidak lagi menyebrangi sungai kapuas untuk sekolah.
Walaupun baru satu lokal yang dibangun, setidaknya bisa menjawab kekhawatiran masyarakat.
Baca: Petugas PLN Cek dan Lakukan Penggantian kWh Meter Secara Resmi
Baca: Dibalik Peresmian SDN 8 Kelas Jauh Sungai Manya, Akomodir Perjuangan Anak SD Enyam Pendidikan
Baca: Wabup Askiman Serahkan SK Penegrian Sekolah Kelas Jauh SDN 46 Tabau
Sebelum SDN 8 Kelas Jauh dibangun, anak-anak harus menyebrangi Sungai Kapuas menggunakan sampan.
“Dulu nyebrang pakai sampan,” kata Camat Kelam Permai, Maryadi
Sekolah induk SDN 8 sebenarnya masih terletak Desa Sungai Mayam, tepatnya di Dusun Manyam I.
Hanya saja, untuk mencapai sekolah tersebut, harus menyebrangi Sungai Kapuas.
Bukan tanpa resiko menyebangi sungai terpanjang di Indonesia tersebut, apalagi hanya pakai sampan.
“Biasanya kalau angin kencang perahu anak-anak suka oleng, belum lagi ada gelombang,” cerita Maryadi.
Dengan adanya sekolah jauh ini, anak-anak yang tinggal di Dusun Manyam 2 dan 3 tidak harus menantang maut menyebrangi sungai.
“Denga nadanya sekolah ini kayaknya sudah sedikit lagi yang nyeberang. Apalagi sekarang sudah bisa lewat simpang PT ASL, dekat Silat. Anak-anak ndak ada lagi yang sekolah nyeberang sungai,” ujar Maryadi. (*)
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak