Rocky Gerung Nilai Isu Radikal Muncul karena Pemerintah Gagal Hasilkan Keadilan dan Kesejahteraan
Rocky Gerung Nilai Isu Radikal Muncul karena Pemerintah Gagal Hasilkan Keadilan dan Kesejahteraan
Pengamat Politik, Rocky Gerung menilai isu radikal sengaja dimunculkan karena pemerintah gagal menghasilkan keadilan dan kesejahteraan.
Hal itu disampaikan Rocky Gerung saat menjadi nararumber Rosi di KompasTV.
Pada kesempatan itu Rocky Gerung menegaskan tidak ada yang perlu ditakutkan dari ide radikalisme.
Pasalnya, ide radikal bisa dicegah dengan kritisisme.
"Apa yang ditakutkan dari radikal saya terusin sekali lagi, ide radikal itu bisa dibatalkan oleh ide kritisisme," kata Rocky Gerung dikutip TribunWow.com dari Kompas TV .
Kemudian, Rocky Gerung menyinggung kampus-kampus di Indonesia dianggap menjadi awal ide radikalisme.
Namun, ia justru ditolak oleh beberapa kampus.
Baca: Tema ILC TVOne Selasa (5/11) Malam Ini, Karni Ilyas: Apa dan Siapa Yang Radikal?
Baca: Jadwal Liga Champions Malam Ini Live SCTV Barca Vs Slavia Praha, Dortmund Vs Inter, Chelsea Vs Ajax
Padahal, Rocky Gerung mengatakan dirinya hendak ke kampus justru akan mencegah ide radikalisme dengan kritisisme.
"Nah di kampus radikalisme dianggap bersemayam di situ, sebulan ini saya enam kali dilarang masuk kampus."
"Padahal saya mau mengucapkan critical discourse (Wacana Kritis)." kata Rocky Gerung.
Pengamat politik 60 tahun tersebut menyayangkan, dirinya yang dicegah masuk kampus.
Padahal ia ingin membuat dialog bantahan yang membahas tentang radikal.
"Kalau pemerintah mau mencegah radikalisme kasih pikiran kritis, makanya saya ke kampus, kampusnya digembok, Rocky Gerung tidak boleh masuk."
"Padahal saya mau membantah itu, supaya ada dealetika dalam pikiran. Kasih outlet radikalisme itu," ungkapnya.
Kemudian, Rocky Gerung mengatakan Pesantren yang selama ini dituding menjadi sarang gerakan teroris yakni Pesantren Ngruki di Solo justru mengundangnya.