Atasi Kelangkaan LPG 3 Kg, Zulfydar Sarankan Masyarakat Beralih ke Bright Gas
Dia juga menilai disparitas harga yang terlalu jauh antara LPG bersubsidi dengan LPG Bright gas terlalu jomplang.
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Jamadin
Atasi Kelangkaan LPG 3 Kg, Zulfydar Sarankan Masyarakat Beralih ke Bright Gas
PONTIANAK - Sekretaris Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Kalimantan Barat, Zulfydar Zaidar Mochtar menyebut kelangkaan LPG 3 kilogram yang terjadi di sejumlah titik disebabkan oleh berbagai faktor.
Selain adanya oknum yang bermain, hal kelangkaan terjadi karena adanya kelompok masyarakat yang tidak seharusnya menjadi konsumen LPG bersubsidi.
Dia juga menilai disparitas harga yang terlalu jauh antara LPG bersubsidi dengan LPG Bright gas terlalu jomplang.
“Hal ini tentu akan memicu niat oknum masyarakat untuk membeli LPG bersubsidi yang jauh lebih murah. Sekarang harga HET LPG 3Kg di Pontianak sekitar Rp16.500. Sedangkan harga Bright Gas pink yang 5Kg harganya lebih tinggi," ujarnya, sesuai rilis diterima Tribun, Jumat (1/11/2019).
Baca: Dorong Sutarmidji Cari Solusi Gas 3 Kg Langka, Martinus Sudarno: Jangan Hanya Ngomel Dikoran
Baca: Terkait Kelangkaan Elipiji 3 Kg, Sutarmidji: Tindak Pangkalan Nakal
Baca: VIDEO: Latihan Badminton Putri Kalbar Jelang Pra PON
Ditambah lagi, lanjut dia, ketersediaan Bright Gas di tingkat pengecer masih kurang. Sering kali di daerah-daerah, masyarakat tidak punya pilihan. Sehingga ketika LPG 3Kg terbatas stoknya, mereka tak punya pilihan produk lain.
“Promosi dan sebaran Bright Gas mungkin bisa lebih digencarkan lagi,” imbuh dia.
Selain itu, Zulfydar menyebut peningkatan konsumsi masyarakat memang meningkat pada bulan-bulan di akhir tahun.
Ditambah lagi kebutuhan masyarakat Kalbar, khususnya Pontianak telah meningkat dari sebelumnya.

Salah satu solusinya, Pertamina menambah kuota LPG untuk Kalbar, utamanya daerah-daerah yang mengalami kekurangan pasokan.
“Biasanya kalau ada even even besar atau even secara bersamaan memang permintaan tinggi, dan stok tidak mencukupi,” kata Zulfydar Zaidar Mochtar.
Menurutnya distribusi LPG 3Kg kepada masyarakat miskin perlu diperketat. Pertamina dan pemerintah, bersama pangkalan bisa menyalurkannya kepada mereka yang benar-benar layak.
Caranya konsumen yang dimaksud membawa kartu yang menandakan bahwa mereka layak untuk membeli.
Baca: Berikut Analisa Pengamat Ekonomi Untan Terkait Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg di Pontianak
Misalnya membawa Kartu Program Keluarga Harapan. Dia juga menyebut langkah pemerintah dan Pertamina untuk melakukan operasi pasar sudah baik.
Begitu juga razia kepada rumah-rumah makan dan sektor usaha. Hanya saja akar masalah harus diselesaikan, agar hal semacam ini tidak berulang.
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak