Dorong Sutarmidji Cari Solusi Gas 3 Kg Langka, Martinus Sudarno: Jangan Hanya Ngomel Dikoran

lalu masyarakat antre dengan membawa KTP, KK dan sebagainya, kayak negara ini mau bangkrut

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ RIDHO PANJI PRADANA
Ketua Fraksi PDI Perjuangan Kalbar, Martinus Sudarno 

Dorong Sutarmidji Cari Solusi Gas 3 Kg Langka, Martinus Sudarno : Jangan Hanya Ngomel Dikoran

PONTIANAK - Ketua Fraksi PDI Perjuangan Kalbar, Martinus Sudarno mendorong agar Gubernur Kalbar, Sutarmidji segera memanggil pihak terkait dan mencari solusi terkait kelangkaan gas elpiji 3 kg.

"Sebagai Ketua Fraksi PDI Perjuangan, saya prihatin terhadap kondisi sekarang ini terutama terkait gas elpiji 3 kg dan solar," jelas Martinus Sudarno,  di ruang Fraksi PDI Perjuangan Kalbar, Jumat (01/11/2019).

Menurutnya, perlu dicari sengkarut terkait permasalahan gas elpiji 3 kg, baik dari suplai pertamina hingga potensi permainan ditingkat distributor maupun agen.

"Oleh karena itu perlu ditelisik dimana sengkarutnya, kemudian dicari jalan keluarnya, sekarang dimana-mana terjadi kelangkaan, bahkan saya menyaksikan sendiri bagaimana rakyat antri ditempat distributor atau penjual gas itu," katanya.

Kebutuhan gas elpiji 3 kg, ungkap dia, harus tersedia untuk rakyat.

"Kapanpun rakyat membutuhkan harus tersedia, jangan sampai sekarang ini, lalu masyarakat antre dengan membawa KTP, KK dan sebagainya, kayak negara ini mau bangkrut," kata Martinus Sudarno.

Baca: Polsek Sungai Raya Tangkap Tiga Pria Diduga Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Baca: 6 Zodiak Terlahir Miliki Karisma, Bikin Orang Tertarik dengan Kehadirannya

Martinus Sudarno pun mendorong agar pertamina dan stake holder yang terkait dengan penyaluran gas elpiji 3 kg mengevaluasi letak sengkarut dan mencari jalan keluar.

"Jangan sampai menjadi persoalan rakyat kecil, sekarang orang masak tidak lagi pakai kayu api," jelasnya.

Selain itu, ia juga menyoroti persoalan solar karena banyak truk-truk pengangkut yang antre untuk mendapatkan solar.

"Bisa dilihat SPBU yang menjual solar, setiap hari antrian truk sampai berkilo-kilo meter, artinya sangat sulit mendapatkan solar, padahal solar ini penting untuk angkutan barang terutama daerah hulu," jelasnya.

Akibat sulitnya supir truk mendapatkan solar, kata dia, akhirnya menghambat distribusi barang dari Kota Pontianak ke daerah pedalaman yang secara tidak langsung mengakibatkan barang-barang naik.

"Oleh karena itu, Fraksi PDI Perjuangan mengimbau Gubernur jangan hanya komentar di koran, Gubernur harus panggil pertamina, dicari persoalannya apa, jangan hanya ngomel di koran tidak ada solusi," ucap Martinus Sudarno.

Diterangkan dia, DPRD belum bertindak karena belum punya alat kelengkapan yang berupa komisi-komisi dan nantinya bermitra.

"Kita masih pimpinan sementara alat kelengkapan belum ada, kalau sudah ada alat kelengkapan tentu kita minta pada komisi terkait untuk memanggil pihak-pihak seperti pertamina dan sebagainya, jadi DPRD belum bisa bergerak apa-apa, yang punya kewenangan dan leluasa bergerak Gubernur," tukasnya.

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved