BPBD Sambas Rilis 36 Daerah Rawan Banjir
Kepala BPBD Kabupaten Sambas, Yudi, M.Si mengatakan wilayah yang dinilai rawan banjir di bagi menjadi tiga kategori.
Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Maudy Asri Gita Utami
BPBD Sambas Rilis 36 Daerah Rawan Banjir
SAMBAS- Memasuki musim hujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sambas, merilis daerah-daerah yang dinilai rawan terjadi banjir.
Kepala BPBD Kabupaten Sambas, Yudi, M.Si mengatakan wilayah yang dinilai rawan banjir di bagi menjadi tiga kategori.
Yaitu daerah dengan potensi rawan banjir Tinggi, Sedang dan Rendah.
Baca: Memasuki Musim Hujan, Warga Sambas Waspada Banjir
Baca: BPBD Singkawang Imbau Warga Waspada Bencana Tanah Longsor dan Banjir
"Ada 36 Desa yang kita validasi rawan banjir di Kabupaten Sambas," ujarnya.
Dari 36 Desa itu, terdapat 13 Desa dengan rawan tinggi, 20 dengan rawan sedang, dan 3 dengan potensi rawan rendah.
Beberapa Desa yang dimaksudkan masuk rawan tinggi adalah Desa Santaban, Sungai Bening, Beringin, Sungai Nilam, KP Keramat, Sayang Sedayu, Semanga, Sepantai, Lubuk Dagang, Gapura, Gayung Bersambut, Sebangun dan Tempapan Hulu.
Sementara itu, yang berpotensi sedang beberapa diantaranya adalah Desa Samustida, Senujuh, Saing Rambi, Lumbang, Sungai Rambah, Pangkalan Bemban, Parit Kongsi, Tempatan, Teluk Pandan, Sagu, Sijang, Sungai Palah, Tebas Sungai, Serindang, Batu Makjage, Pangkalan Kongsi, Sabung, Balai Gemuruh, Nibung dan Buduk Sempadang.
Adapun yang memasuki daerah rawan rendah adalah Desa Sebawi, Rantau Panjang dan Sungai Toman.
Karenanya, kata Yudi Bupati pada hari ini juga akan memberikan surat Himbauan kepada masyarakat dan para instansi terkait lainnya.
"Hari ini surat himbauan dari Bupati akan disampaikan kepada Camat dan Kades di Kabupaten Sambas," ungkapnya.
Sementara itu, saat di konfirmasi terkait dengan banjir yang sudah melanda beberapa daerah di Sambas.
Yang salah satunya terjadi di Kecamatan Selakau Timur.
Ia katakan, itu adalah banjir kiriman akibat dari tingginya intensitas Hujan di Sambas.
Namun demikian, ia menjelaskan banjir itu tidak mengakibatkan masyarakat mengungsi.
"Selakau timur itu terdampak dari banjir kiriman, Alhamdulillah belum mengakibatkan masyarakat mengungsi. Jadi belum ada yang mengungsi, sifatnye hanya seperti air pasang," tutupnya. (*)
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak