Peringati Hari Sumpah Pemuda, Suciarti: Ada Sejumlah Peran Yang Harus Dilakukan Pemuda Indonesia

Suciarti Nurwijayanti yang pernah menjabat sebagai duta HIV Aids Kalbar 2014, Duta lingkungan hidup 2015, Duta Yamaha 2015

Penulis: Anggita Putri | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Suciarti Nurwijayanti yang pernah menjabat sebagai duta HIV Aids Kalbar 2014, Duta lingkungan hidup 2015, Duta Yamaha 2015 dan Icon All Production 2015.// Istimewa 

Peringati Hari Sumpah Pemuda, Suciarti : Ada Sejumlah Peran Yang Harus Dilakukan Pemuda Indonesia

PONTIANAK - Suciarti Nurwijayanti yang pernah menjabat sebagai duta HIV Aids Kalbar 2014, Duta lingkungan hidup 2015, Duta Yamaha 2015 dan Icon All Production 2015 menyampaikan rasa bangganya bisa menjadi pemuda Indonesia dan pada hari ini bisa ikut memperingati Hari Sumpah Pemuda yang ke- 91 Tahun.

"Saya pribadi sangat bangga , bersyukur dan khidmat memperingati hal ini. Artinya selama 91 tahun kita masih satu, satu dalam bertanah air , satu dalam berbahasa satu dalam persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia," ujarnya kepada Tribun Pontianak, Senin (28/10/2019).

Ia mengatakan khususnya di daerah Kalbar yang memang hidup berbagai multi etnis dan Suku Ras Agama (SARA) rasa semangat persatuan ini juga harus dijunjung untuk terus maju dan berkembang di segala elemen masyarakat.

Baca: Pesan Mayjen TNI M Nur Rahmad di Hari Sumpah Pemuda Untuk Pemuda di Perbatasan Kalbar

Baca: Hari Sumpah Pemuda, Sutarmidji: Pemuda Kalbar Harus Bisa Menjawab Tantangan Sesuai Tatanan

Baca: KNPI Gelar Semarak Hari Sumpah Pemuda, Fathur: Bangkitkan Semangat Persatuan dan Gotong Royong

Mulai dari usia tua, muda, masyarakat, pemerintah maupun swasta hingga pembangunan yang berkelanjutan tetap harus didasari rasa persatuan.

Ia mengatakan ada sejumlah peran yang dapat dilakukan oleh pemuda Indonesia khususnya pemuda Kalbar.

Pertama, harus merawat keberagaman. Ini mengingat dunia makin tanpa batas dan nasionalisme semakin sempit apalagi sikap primordial berdasarkan suku, agama sangat berlawanan dengan keadaan dan tuntutan jaman global seperti sekarang.

"Karena yang tidak bisa bersama dalam keberagaman akan ketinggalan. Ini tantangan bagaimana keahlian merawat keberagaman. Hal ini sangat penting bagi Indonesia karena anak muda Indonesia juga majemuk," ujarnya.

Kedua, generasi muda juga perlu mengembangkan keahliaan sesuai dengan revolusi teknologi abad ini.

Ini karena akan banyak pekerjaan yang punah dan akan digantikan oleh mesin atau komputer.

"Contohnya akuntansi, komputasi angka dan neraca, kalau fungsi ketepatan, ketelitian dan kejujuran, komputer akan lebih mampu mengerjakannya dari pada manusia," ujarnya.

Ketiga, mempelajari bahasa-bahasa revolusi industri 4.0, pemuda juga perlu belajar bahasa jaman ini. Seperti bahasa coding dan teknologi digital.

"Selain itu, bahasa internasional seperti Bahasa Inggris dan Bahasa Mandarin. Jangan sampai pintar tapi hanya jago kandang ," ujarnya.

Keempat, merawat kemanusiaan dengan berpikir kritis sehingga perlu banyak baca dan berdiskusi. Hal ini agar tidak mudah dibohongi dan dikendalikan data bohong.

"Humanis untuk membedakan manusia dengan mesin. Oleh karena itu, generasi muda perlu dilengkapi dengan wawasan dari seni seperti seni, sastra, filsafat, psikologi, ilmu alam dan sosial ," ujarnya.

Lalu mengolah rasa dan karsa agar bisa menjadi manusia yang bisa berkontribusi ke masyarakat secara humanis, kreatif, sosial hingga spiritual.

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved