Breaking News

Hanura Mengaku Kecewa Berat Tak Dapat Jatah Menteri, Jokowi Minta Maaf Tak Puaskan Semua Pihak

Pasti kecewa, artinya yang kecewa pasti lebih banyak dari yang senang. Saya mohon maaf, tidak bisa mengakomodir semuanya

Editor: Jamadin
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo berjabat tangan dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto usai pelantikan Menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Presiden Joko Widodo resmi melantik 34 Menteri, 3 Kepala Lembaga Setingkat Menteri, dan Jaksa Agung untuk Kabinet Indonesia Maju. 

"Nah nanti bagaimana ini job description-nya. Apakah wakil menteri ini nanti hanya dipakai untuk tugas-tugas seremonial saja, misalnya membuka pelatihan, membuka rapat dan lain sebagainya, atau mungkin bisa mengeksekusi program," katanya.

Keberadaan wakil menteri, menurut Saleh, hanya untuk mengakomodir parpol dan pendukung Jokowi-Ma'ruf. Adanya wamen membuat rencana efisiensi birokrasi yang dilontarkan Presiden menjadi dipertanyakan.

"Yang pasti, kebijakan melakukan efisiensi di birokrasi pemerintahan kita sudah bagus. Tapi kalau ada penambahan wakil menteri efektifitasnya seperti apa," katanya.

Fungsionaris PAN lainnya, Wakil Sekjen Rosaline Rumaseuw, menilai sosok dari Papua John Wempi Wetipo akan memiliki peran vital sebagai Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat periode 2019-2024.

Menurut Rosaline, masyarakat Papua tidak semestinya merasa kecewa karena Jokowi tidak lagi mengangkat seorang menteri dari Papua. Mengingat, jabatan yang diberikan kepada Wempi juga sangat penting.

"Sehingga menurut saya, Papua tidak boleh kecewa karena hanya sebutan saja, tapi kapasitas yang diberikan sangat luar biasa," ujar Rosaline, di D'consulate, Jakarta, Sabtu.

Lebih jauh, politisi asal Papua ini menyebut Wempi bakal memiliki peran lebih besar dalam pembangunan infrastruktur di kawasan Indonesia Timur Dirinya menilai Wempi bakal memberikan masukan yang baik terkait pembangunan infrastruktur khususnya di Papua karena memiliki pengalaman sebagai Bupati Jayawijaya selama dua periode (2008-2013 dan 2013-2018).

"Beliau (Presiden Jokowi) sendiri berpidato di Istana, Wamen membawahi infrastruktur di Indonesia timur khususnya di Papua. Perannya sangat vital," tutur Rosaline. 

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved