Kabinet Kerja Jilid 2

Dokter yang Diagnosa Ashanty Istri Anang Hermansyah Menderita Autoimun Bakal Jadi Menteri Kesehatan

Dokter Terawan Agus Putranto masuk dalam jajaran wajah baru yang akan duduk dalam Kabinet Kerja Jilid II yang akan membantu Presiden Jokowi dan Wapres

Editor: Marlen Sitinjak
Instagram @ashanty_ash
Niat Antar Anang Medical Checkup, Ashanty Malah Ketahuan Menderita Penyakit Autoimun: Dengernya aja Serem. 

Terkenal dengan metode 'cuci otak'

Nama dokter Terawan pernah jadi pemberitaan karena dianggap telah melanggar kode etik dengan metode "cuci otak".

Hal ini membuat Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Aburizal Bakrie menyerukan upaya penyelamatan dokter Teriawan di akun Instagramnya.

Abrizal Bakrie mengungkap metode yang digunakan dokter Terawan sudah menolong dan terbukti mampu mencegah maupun mengobati ribuan penderita stroke.

Baca: Masuk Kabinet Jokowi Jilid 2 - Prabowo Harus Siap Ditinggal Pendukungnya

Baca: Respons Fadli Zon dan Ketua Umum PA 212 saat Prabowo Digadang-gadang Jadi Pembantu Presiden Jokowi

Mayjen TNI dr. Terawan Agus Putranto saat menyambangi Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (22/10/2019)
Mayjen TNI dr. Terawan Agus Putranto saat menyambangi Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (22/10/2019) (Tribunnews.com/Theresia Felisiani)

Hal itulah yang kemudian membuat nama dokter Teriawan kemudian menjadi trending topik di Google.

Kemampuan dokter Terawan mencuci otak demi kesembuhan pasien menuai kontroversi.

Meski begitu, metode Cuci Otak yang dilakukan dokter Terawan pernah menyembuhkan 40 ribu pasien.

Dilansir dari laman warta kota, dokter asal Yogyakarta ini mengaku sudah menerapkan metode mengatasi masalah stroke sejak tahun 2005.

"Sudah sekitar 40.000 pasien yang kami tangani," katanya.

Bahkan menurutnya, tak banyak komplain dari masyarakat yang ia terima sehingga menjadikan bukti keampuhan metode yang diterapkannya itu.

Setelah itu, ia menemukan metode baru untuk menangani pasien stroke yang disebut dengan terapi çuci otak dan penerapan program DSA (Digital Substraction Angiogram).

Melansir dari TribunJateng, Dokter Terawan menjelaskan metode 'cuci otak' itu secara ringkas sebenarnya adalah memasukkan kateter ke dalam pembuluh darah melalui pangkal paha penderita stroke.

Hal tersebut dilakukan untuk melihat apakah terdapat penyumbatan pembuluh darah di area otak.

Penyumbatan tersebut dapat mengakibatkan aliran darah ke otak bisa macet dan dapat menyebabkan saraf tubuh tidak bisa bekerja dengan baik.

Kondisi inilah yang terjadi pada penderita stroke.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved