Dr Aswandi: Kendala Utama di Kalbar Dalam Menyikapi Revolusi Industri 4.0

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tanjungpura menggelar Seminar Pendidikan Nasional tahun 2019

Penulis: Anggita Putri | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ANGGITA PUTRI
Foto suasana saat Seminar Nasional Pendidikan yang diselenggarakan oleh FKIP Untan di Gedung Konferensi Untan, Sabtu (19/10/2019). // Anggita Putri 

"Banyak hal yang masih kurang menyangkut ini tak hanya SDM tapi sumber daya lainnya dan Fasilitas kita yang kurang . Berbicara alat pembelajaran yang modern itu kita belum mengarah kesana . Makanya masih banyak yang harus dipikirkan kalau tidak disikapi khawatirnya kita sibuk saja tanpa ada perubahan," ujarnya.

Selain itu, menyikapi kedepan akan ada perubahan ribuan pekerjaan yang akan hilang karena pekerjaan itu di gantikan dengan robot .

Ia mengatakan pendidikan kedepan 3 pilar harus diperkuat dan yang paling utama adalah literasi .

Ia mengatakan mantan perdana menteri Jepang mengatakan Indonesia terlalu lama main internet dalam rentan waktu 4.6 jam perhari. Sementara di Jepang yang sudah sadar IT hanya 1.2 jam artinya IT digunakan sesuai dengan keperluannya .

"Kalau kita menggunakan IT semau-maunya kita seakan keracunan. Peran orang tua juga sangat penting dalam hal ini. Itu menjadi Slsalah satu kritik perdana Mneteri jepang ketika bertemu seluruh rektor di Hirosima satu contohnya orang Indonesia terlalu banyak menggunakan IT tidak sesuai aturan," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved