TRAGIS! 2 Kepala Sekolah Hebohkan Kalbar - Terjerat Kasus Cabul dan Tewas Dibunuh

Dunia Pendidikan heboh dengan kejadian yang melibatkan dua orang Kepala Sekolah Dasar yang bertugas di Kalimantan Barat (Kalbar).

Penulis: Rizky Zulham | Editor: Rizky Zulham
KOLASE TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
TRAGIS! 2 Kepala Sekolah Hebohkan Kalbar, Terjerat Kasus Cabul dan Tewas Dibunuh 

TRAGIS! 2 Kepala Sekolah Hebohkan Kalbar, Terjerat Kasus Cabul dan Tewas Dibunuh

Dunia Pendidikan heboh dengan kejadian yang melibatkan dua orang Kepala Sekolah Dasar yang bertugas di Kalimantan Barat (Kalbar).

Menariknya, dua kejadian heboh ini nyaris dalam waktu bersamaan.

Di Landak, seorang oknum Kepala Sekolah mencoreng dunia pendidikan lantaran terjerat kasus pencabulan terhadap 11 murid laki-laki.

Kabar ini mencuat ke publik pada Rabu (16/10/2019).

Sehari kemudian, tepatnya pada Kamis (17/10/2019) peristiwa heboh kembali melibatkan kepala sekolah.

Bertolak belakang dengan kejadian di Sintang.

Seorang Kepala Sekolah harus meregang nyawa setelah menderita luka tusuk parah di bagian perutnya.

Berikut rangkuman kejadian heboh yang melibatkan dua Kepala Sekolah di Kalbar:

Oknum Kepala Sekolah Cabuli 11 Murid

Kronologi Oknum Kepala Sekolah Cabuli 11 Murid Laki-laki, Modus Ijazah dan Nafsu Liar di Ruang Kerja
Kronologi Oknum Kepala Sekolah Cabuli 11 Murid Laki-laki, Modus Ijazah dan Nafsu Liar di Ruang Kerja (GRAFIS TRIBUN PONTIANAK/ANDHIKA PRASETYO)

Demi melancarkan nafsu bejatnya, seorang oknum kepala sekolah di Landak mengacam tidak akan mengeluarkan ijazah muridnya jika tidak menuruti permintaan.

Tak hanya satu murid, oknum kepala sekolah ini juga diduga telah mencabuli sebanyak 11 murid yang kesemuanya berjenis kelamin laki-laki yang dilancarkan di ruang kerjanya.

Kapolres Landak AKBP Ade Kuncoro SIK melalui Kasat Reskrim Idris Bakara menjelaskan kronologi peristiwa tersebut.

Kejadian ini terungkap pada Jumat 6 September 2019 saat orangtua korban mendengar pengakauan sang anak yang merupakan anak murid dari pelaku.

"Sepulang kerja, orangtua korban mendapat laporan dari anaknya bahwa telah dicabuli oleh kepala sekolahnya," ujar Kasat, Rabu (16/10/2019).

Mengetahui hal tersebut, orangtua korban kemudian meminta anaknya untuk menceritakan secara detail kelakuan bejat sang oknum kepala sekolah.

"Orangtua korban kemudian meminta anaknya untuk menceritakan secara pelan pelan kejadian tersebut," jelas Kasat.

Menurut Kasat, korban dipanggil ke ruangan kepala sekolah dan diminta untuk melakukan perbuatan tak senonoh.

"Korban kemudian disuruh pelaku melakukan perbuatan tak senonoh," kata Kasat.

Setelah mendengar kesaksian dari anaknya, orangtua korban juga kaget bukan kepalang saat mengetahui bahwa keponakannya juga menjadi korban nafsu liar sang kepala sekolah.

"Selain anaknya yang jadi korban, juga ada beberapa anak yang jadi korban yang mana adalah keponakannya sendiri," ungkap Kasat.

Dari pengakuan keponakannya, bawah pelaku melancarakan aksi bejatnya di ruang kerja dan mengancam akan menahan ijazah jika melawan.

"Dipanggil ke ruangan kerja dan diancam tidak diberikan ijazah jika tidak menuruti permintaan sang kepala sekolah," imbuh Kasat.

"Sehingga korban bersedia melakukan dan menuruti permintaan dibawah tekanan serta ancaman dari pelaku,"

"Berdasarkan kesaksian korban, kejadian tersebut sudah dilakukan berulang kali," jelas Kasat.

Atas kejadian ini, pelaku dijerat dengan Pasal 82 ayat (1) dan (2) UU RI no 35 tahun 2014 ttg perubahan atas UU No. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak.

Kepala Bidang (Kabid) Sekolah Dasar (SD) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Landak, Buyung mengungkapkan bahwa pihaknya sudah mengambil tindakan tegas kepada yang bersangkutan.

Oknum Kepala Sekolah yang tersandung kasus cabul tersebut, lanjutnya, sudah diberhentikan dari jabatannya sebagai kepala sekolah.

"Pertama-tama kami sangat prihatin atas kejadian tersebut," ujar Buyung kepada Tribun, Rabu (16/10/2019).

Oknum Kepala SD di Landak Diduga Cabuli 11 Murid, Modus Ancam Tahan Ijazah

Kasat Reskrim Polres Landak Paparkan Hasil Pengungkapan Kasus

Setelah mengetahui perbuatan bejat sang oknum, Dinas Pendidikan Kabupaten Landak langsung mengambil tindakan tegas berupa pemecatan.

"Mengetahui kasus yang menjeratnya, langsung kami berhentikan dari jabatan," tegasnya.

Dijelaskan Buyung, untuk mengisi posisi jabatan Kepala Sekolah digantikan oleh guru yang mengajar di situ.

"Iya diganti guru di situ," jelasnya.

Ia meceritakan, bahwa pelaku IS merupakan guru pindahan dari Kapuas Hulu.

"Kalau tidak salah baru dua tahun ini di Landak. Kita sangat prihatin, guru kok seperti itu," terangnya.

Selain itu kata Buyung, IS dipindahkan dari Kapuas Hulu juga karena berkasus.

"Kalau tidak salah, di Kapuas Hulu kasusnya juga seperti itu makanya kena pindahkan," tutupnya.

Baca: Kronologi Oknum Kepala Sekolah Cabuli 11 Murid Laki-laki, Modus Ijazah dan Nafsu Liar di Ruang Kerja

Kepala Sekolah Tewas Ditusuk

Seorang warga melihat jenazah Sukimin, Kepala Sekolah SD 24 Desa Mensiap Baru, Kecamtan Tempunak sudah berada di ruang pemulasaran jenzah RSUD Ade M Djoe
Seorang warga melihat jenazah Sukimin, Kepala Sekolah SD 24 Desa Mensiap Baru, Kecamtan Tempunak sudah berada di ruang pemulasaran jenzah RSUD Ade M Djoe (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Agus Pujianto)

Sukimin, Kepala Sekolah SD 24 Mensiap Baru, Kecamatan Tempunak yang jadi korban penusukan meninggal dunia di tempat.

Kapolsek Tempunak, Iptu Mulyo Wibowo menyebut secara kasat mata Kepala Sekolah SD 24 Desa Mensiap Baru menderita delapan luka tusukan dibagian perut, hingga meninggal dunia di tempat.

“Visum secara resmi belum keluar. Tapi secara kasat mata ada delapan luka,” kata Mulyo di ruang pemulasaran jenazah, RSUD Ade M Djoen Sintang, Kamis (17/9).

Menurut Kapolsek, terduga pelaku yang tidak lain merupakan keluarga korban sedari awal sudah berencana untuk menemui korban dengan membawa sebilau pisau.

“Nampaknya direncanakan, karena pelaku sudah menyiapkan pisau,” ungkapnya.

Saat ini, jenazah Sukimin, Kepala Sekolah SD 24 Desa Mensiap Baru, Kecamatan Tempunak sudah berada di RSUD Ade M Djoen Sintang untuk divisum.

"Sementara terduga pelaku, sudah diamankan dan diperiksa di Mapolres Sintang.

“Jenazah sekarang lagi dimandikan,” kata Kapolsek.

Seorang Kepala Sekolah di SD Desa Mensiap Baru, Kecamatan Tempunak, Kabupaten Sintang dikabarkan menjadi korban penusukan.

Korban yang belum diketahui identitasnya itu mengalami luka berat dibagian perut dan tergeletak di tanah.

Dari informasi dan foto yang tersebar di WhatsApp Grup, korban diduga seorang Kepsek tersebut mengalami luka berat.

Baca: KRONOLOGI Kepala Sekolah Tewas Ditusuk Keponakan! Derita 8 Luka di Perut hingga Pengakuan Pelaku

Kepala Sekolah di Sintang Jadi Korban Penusukan, Fotonya Beredar di Whatsapp.

Informasi yang beredar, pelaku penusukan sudah diamankan warga.

Pelaku penusukan, dikabarkan masih ada hubungan keluarga.

Kasat Reskrim Polres Sintang, AKP Indra Asriyanto membenarkan telah terjadi penusukan di Tempunak.

"Anggota sedang di TKP. Nanti saya share info yang pastinya," jelasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved