VIDEO: Jaga Cita Rasa, Warkop Suka Hati Selalu Ramai Pengunjung
Dan kalian juga bisa membawa pulang kopi bubuk Suka Hati dengan harga Rp 14 ribu per 2 ons nya atau ukuran 1 kg seharga Rp 70 ribu.
Penulis: Rizki Fadriani | Editor: Jamadin
Ketika masuk ke Warung Kopi Suka Hati, kalian akan disambut dengan atmosfer yang berbeda, berasa ngopi di jaman 40-90’an.
Meja yang disusun berderet, lima di kanan dan lima di kiri menjadikan tempat yang tidak luas itu selalu terasa ramai dan hangat, karena tidak ada satu pun pengunjung yang berbicara dengan lantang atau bahkan memaki, berbeda dengan warung kopi kekinian yang dilengkapi dengan WiFi yang terlalu berisik dengan celotehan dan makian ketika kalah “War”.
Rata-rata pengunjung yang datang ke warung kopi ini merupakan pengunjung yang tidak menghiraukan gadget mereka, karena mereka akan terlena dengan obrolan santai ditambah dengan Pisang Goreng Serikaya hangat plus kopi hitam Suka Hati.
Warung kopi legendaris ini diminati oleh beragam usia, mulai dari warga berusia lanjut hingga batita. Jadi, jangan heran jika kalian melihat ibu-ibu menyuapi anaknya yang masih terbilang balita dengan kopi hitam hangat menggunakan sendok kecil untuk meyeruput kopi.
Usia bukanlah alasan untuk tidak mencintai kopi, bahkan ada yang bilang jika kopi di Pontianak rasanya biasa saja, namun “budaya” ngopinya yang tidak biasa.
Berbicara tentang kopi, Warung Kopi Suka Hati ini memiliki cita rasa yang khas karena kopi yang disuguhkan merupakan kopi fresh olahan Suka Hati.
“Ini jenis kopi robusta lokal asal sini (Kalbar) dan kita buat sendiri” ungkap Barista Warung Kopi Suka Hati, Koh Miau.
Ketika didatangi Tribun, tampak Koh Miau sedang asik “bercengkrama” dengan teko-teko kopi khas kopitiam.
Baca: Bupati Jarot Tinjau Pembangunan Puskemas di Perbatasan
Baca: Siswa-siswi Dari Bali Mencicipi Kuliner Populer di Kantin Bestari
Pertunjukan tarik ulur kopi dimulai dengan adegan Koh Miau yang memasukkan empat sendok kopi ke dalam teko alumunium bermulut menyerupai segitiga lebar, disusul dengan siraman air panas yang uapnya cukup untuk dijadikan sarana mendetoks wajah.
Setelah air panas dituang, Koh Miau terlihat lihai mengaduk kopi dengan tongkat “ajaib” berwarna hitam pekat. Lalu, adegan yang ditunggu-tunggu pun tiba, dengan cekatan Koh Miau menuangkan kopi dari teko bermulut segitiga lebar tersebut ke teko alumunium bercorong panjang yang di atasnya terdapat saringan untuk mencegah masuknya ampas kopi dengan teknik tarik ulur.
Teknik ini merupakan teknik Hainan yang telah popular di Pontianak atau sering kita dengar dengan sebutan Kopi Tiam.
Setelah melalui proses penyaringan, kopi siap disuguhkan kepada pelanggan. Kopi Suka Hati ini cocok diminum oleh kalian yang tidak terlalu menyukai rasa asam pada kopi.
Dengan sedikit rasa pahit dan sedikit manis menjadikan cita rasa kopi Suka Hati ini begitu ringan, sehingga bisa dinikmati oleh siapa saja.
Dan yang menjadi idola para pecinta kopi di warung kopi ini ialah menu Kopi Saring dan Kopi Susunya. Harga yang diberikan oleh warung kopi ini tidak akan membuat kanker atau kantong kering, pasalnya untuk menikmati segelas Kopi Saring kalian hanya perlu merogoh kocek dangkal, yakni Rp 6 ribu per gelas dan Kopi Susu Rp 7 ribu, sedangkan minuman termahalnya jatuh ke Kopi Susu Es yang dibandrol dengan harga Rp 10 ribu per gelas.
Baca: KPU Kalbar Pastikan Anggaran Untuk Pilkada di 7 Daerah Telah Aman
Cerita legendarisnya tak berhenti di kopinya saja, melainkan di selai Serikayanya yang termashyur hingga dijadikan buah tangan para pelancong yang datang ke Pontianak.