Mesin Pembangkit Listrik Betok Rusak, Oknum Desa Diduga Keruk Keuntungan Pribadi

Pertemuan itu, kata Citra, agar tidak ada pandangan pihak perusahaan telah membohongi masyarakat.

TRIBUN PONTIANAK/ ADELBERTUS CAHYONO
Bupati Kayong Utara, Citra Duani. 

Mesin Pembangkit Listrik Betok Rusak, Oknum Desa Diduga Keruk Keuntungan Pribadi

KAYONG UTARA - Bupati Kayong Utara, Citra Duani berjanji akan mempertemukan PT Raja Intan Electrical, kepala desa, dan Pemdes untuk menyelesaikan permasalahan rusaknya mesin pembangkit listrik di Desa Betok Jaya, Kepulauan Karimata.

Pertemuan itu, kata Citra, agar tidak ada pandangan pihak perusahaan telah membohongi masyarakat.

Sebab, menurut Citra, pihak perusahaan sama sekali tidak mendapat keuntungan dari pengadaan mesin pembangkit listrik tersebut.

Kata Citra, justru yang diuntungkan adalah masyarakat, karena pihak perusahaan telah mendukung program Pemerintah Daerah, yakni Kayong Utara Bersih dan Bersinar.

Baca: Bupati Citra Duani Kecewa Banyak Kades Tak Hadiri Sosialisasi Kerjasama dengan LAPAN

Baca: Mesin Pembangkit Listrik di Betok Rusak, Bupati Citra Angkat Bicara

"Tapi ada segelintir oknum yang memanfaatkan kesempatan ini. Ini kita mau cari. Perusahaan udah berbuat yang terbaik," kata Citra di Sukadana, Selasa (15/10/2019).

Citra menegaskan, pihak perusahaan telah berinvestasi banyak untuk pengadaan mesin pembangkit listrik tersebut.

Masyarakat pun telah merasakan manfaatnya, karena bisa menekan ongkos listrik bulanan mereka, dibanding menggunakan mesin listrik pribadi.

"Tetapi kalau di aparat desa atau ada oknum yang mengambil mengeruk keuntungan untuk pribadi dibalik ini semua, inilah akibatnya. Ini mau kita telusuri," tegas Citra.

Di beritakan sebelumnya, mesin pembangkit listrik di Desa Betok Jaya sudah lebih dari dua bulan tidak dapat menyala karena rusak.

Camat Kepulauan Karimata, Kamarudin mengungkapkan, hingga kini mesin tersebut belum juga diperbaiki oleh pihak pengelola, yakni PT Raja Intan Electrical.

"Saya dengar katanya tunggu pembayaran dari dana desa tahap ketiga," kata Kamarudin kepada Tribun, Jumat (27/9/2019).

Kamarudin mengaku telah berkoordinasi dengan Penjabat Kepala Desa Betok Jaya supaya menginstruksikan Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) desa untuk menyampaikan permasalahan itu ke pihak pengelola, agar mesin segera diperbaiki.

Saat ini, kata Kamarudin, masyarakat setempat hanya mengandalkan genset sebagai alternatif penerangan.

Genset tersebut pun hanya dinyalakan saat malam hari.

"Ndak 24 jam, hanya malam jak nyalanya. Ndak mampu juga kan minyaknya itu," ujar Kamarudin.

Adapun, mesin pembangkit listrik tersebut baru didatangkan dari Jerman pada akhir Maret 2019 lalu.

Pengadaan mesin tersebut dilakukan lewat dana desa. (*)

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved