Penutupan Kapuas II Berdampak Luas, Harusnya Ajak Akademisi Bicara Managemen Lalu-Lintas

Persoalan muncul karena Jembatan Kapuas II, sudah menjadi salah satu urat nadi pergerakan transportasi khususnya angkutan barang.

Penulis: Syahroni | Editor: Maudy Asri Gita Utami
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
Rudi Sugiono Suyono 

News Analisis
Rudi Sugiono Suyono
Pengamat Transportasi Untan

Penutupan Kapuas II Berdampak Luas, Harusnya Ajak Akademisi Bicara Managemen Lalu-Lintas

PONTIANAK - Pertama memang kalau saya lihat kondisi Jembatan Kapuas II setelah ditabrak bracingnya atau pengikat angin beberapa waktu lalu, memang membutuhkan penangan lebih serius.

Artinya, memang kondisi adanya perbaikan saat ini memang diperlukan untuk Kapuas II.

Bukan hanya masalah keamanan tapi ini juga masalah keselamatan orang-orang yang melintas diatasnya.

Jadi kondisi sekarang dimana lalulintas ditutup harus dilakukan.

Baca: Warga Berharap Waktu Penutupan Jembatan Kapuas II Diundur dan Disesuaikan dengan Aktifitas Sekolah

Baca: Pemasangan Bracing Jembatan Kapuas II Berlangsung, Ditutup Hingga Beberapa Hari Kedepan

Persoalan muncul karena Jembatan Kapuas II, sudah menjadi salah satu urat nadi pergerakan transportasi khususnya angkutan barang di Kota Pontianak dan sekitarnya bahkan Kalbar.

Penutupan ini memberikan dampak besar, menimbulkan kemacetan atau masalah di Kapuas I sendiri.

Perlu diperhatikan masalah penutupan ini adalah manajemen lalulintas, serta mungkin juga dibuat agat tidak tutup total.

Tetapi untuk muatan tonase dibatasi saat jam tertentu itu dimana adanya pengerjaan proyek itu.

Kemudian perlu diperhatikan terkait lalulintas di Jembatan Kapuas I itu sendiri.

Pasti saat ini Kapuas I terbebani banyaknya kendaraan dan akan memperparah kemacetan.

Salah satu caranya bisa diatur juga untuk jalur keluar khususnya simpang di Tanjung Raya I dan 2.

Itu harusnya satu arah, tidak boleh buka semua dan tidak boleh jadi persimpangan sementara waktu.

Kemudian, dari arah rumah sakit Yarsi itu harus dibelokan ke Jalan Panglima Aim.

Itu harus ditata dan menutup Jembatan Kapuas II ini bukan hanya masalah tutup dan alihkan lalulintas.

Dampaknya sangat luas, dalam hal ini PUPR, Dishub, kepolisian harus berpikir keras bahkan kalau perlu kami dari pihak akademisi Untan diajak ngomong, terkait bagaimana mengantisipasi ini.

Pasalnya jalur yang ditutup itu adalah jalur uang angat padat, sehingga dampaknya luas.

Kemudian kelemahan kita infrastruktur alternatif sangat minim dan terbatas.

Sebenarnya walaupun tak menggunakan jembatan, tapi dengan memanfaatkan angkutan fery khsusus membawa kendaraan besar dengan infrastruktur dermaga yang memadai adalah cara menyediakan infrastruktur.

Coba kita bayangkan, Kapuas III yang telah digencarkan dari dulu tapi sekarang ilang cerita dan tidak ada realisasi.

Kita hanya terpaku pada dua jembatan, Kaluas I dan Kapuas II.

Kapuas I bermasalah Kapuas II terbebani dan sebaliknya.

Kita tidak punya alternatif pilihan.

Sebetulnya bisa dikembangkan, didaerah Sungai Durian bisa ada Jembaran.

Sehingga dari bandara langsung ke daerah Desa Kapurnya.

Kemudian pengembangan ini tidak semata-mata Kota Pontianak.

Tapi harus melibatkan Kubu Raya dan Provinsi Kalbar bahkan pusat.

Saat ini seakan-akan beban tanggungjawabnya hanya pada pemerintah kota, sedangkan yang menggunakan masyarakat Kalbar.

Jadi harus dibagilah, seperti terminal Sungai Durian harus ada jembatan dan dijadikan sebuah kawasan terpadu, ada fery juga dan sebagainya.

Pengembangan angkutan itu, tidak semata-mata jalan, tidak hanya semata-mata jembatan tapi harus ada alternatif lainnya seperti fery, ponton dan lainnya. (*)

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved