Pemanfaatan Suaka Enggang Terkendala Dokter Hewan dan Petugas
Menurut Bharata, Seksi Wilayah II Sintang tidak bisa berbuat banyak dengan keberadaan Suaka Enggang.
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Maudy Asri Gita Utami
Pemanfaatan Suaka Enggang Terkendala Dokter Hewan dan Petugas
SINTANG- Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Seksi Wilayah II Sintang, Bharata Sibarani mengungkapkan pemanfaatan Suaka Enggang yang ada di Taman Wisata Alam (TWA) Hutan Baning terkendala petugas dan dokter hewan.
“Kendalanya belum adanya sarana petugas termasuk dokter hewan untuk Santuary Enggang. Termasuk sarana prasarana pendukung wisata dan biaya operasional Santuary Enggang,” kata Bharata kepada Tribun Pontianak, Minggu (13/10/2019) melalui pesan WhatsApp.
Menurut Bharata, Seksi Wilayah II Sintang tidak bisa berbuat banyak dengan keberadaan Suaka Enggang.
Pihaknya hanya bisa mendorong BKSDA Kalbar mengambil langkah terbaik untuk dapat segera memfungsikan bangunan tersebut sesuai dengan Detail Enginering Design (DED).
Baca: Bangunan Suaka Enggang di Kabupaten Sintang Dipertanyakan
Baca: Kondisi Bangunan Sanctuary Enggang Terurus, Tapi Belum Kunjung Difungsikan
“Kebetulan bangunan Sanctuary Enggang di wilayah kerja kita. Kami mendorong BKSDA Kalbar bisa mengambil langkah terhadap keberadaan bangunan yang sudah ada agar bisa berfungsi seperti yang diharapkan. Tentu dengan konsep DED yang sudah final, yaitu menggandeng wisata dan edukasi,” harap Bharata.
Meski belum difungsikan, Bharata memastikan bangunan Suaka Enggang akan tetap dijaga dan dirawat.
“Sambil menunggu realisasi, kami merawat sarana prasarana yang ada semaksimal mungkin, serta melakukkan penanaman kembali tanaman endemik dan sosialisasi ke masyarakat sekitar kawasan,” jelasnya. (*)
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak