Kondisi Bangunan Sanctuary Enggang Terurus, Tapi Belum Kunjung Difungsikan
Jangankan petugas jaga, pengunjung saja sulit untuk masuk ke komplek Santuary yang dibangun oleh BKSDA Kalbar.
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Maudy Asri Gita Utami
Kondisi Bangunan Sanctuary Enggang Terurus, Tapi Belum Kunjung Difungsikan
SINTANG- Lengang, satu kata yang menggambarkan kondisi bangunan Pusat konservasi Burung Enggang (Sanctuary) di Taman Wisata Alam (TWA) Baning Sintang, Minggu (13/10/2019).
Jangankan petugas jaga, pengunjung saja sulit untuk masuk ke komplek Santuary yang dibangun oleh BKSDA Kalbar.
Jalan masuk ke Suaka Enggang dipagar kayu.
Bagi warga yang penasaran masuk untuk melihat lebih dekat apa yang ada di dalam Sanctuary, harus menerobos lewat celah kayu yang disilangkan di atas pagar jembatan.
Baca: Pemkab Kayong Utara Gelar Rapat Bahas Habitat Burung Enggang
Baca: Warga Khawatir Habitat Burung Enggang Terganggu Aktivitas Pemburuan
Meski kosong lantaran belum difungsikan sejak selesai dibangun, kondisinya tampak bersih.
Sebab, pada tanggal 20 September lalu, tim BKSDA Kalbar Seksi Wilayah II Sintang membersihkan rumput liar yang ada di sekitar bangunan.
Sanctuary Enggang di Taman Wisata Alam (TWA) Hutan Baning mulai dibangun pada akhir Oktober 2017 silam.
Pembangunan pusat konservasi Enggang ini dimaksud untuk sarana penyelamatan, perkembangbiakan dan pusat penelitian pengembangan ilmu pengetahuan.
Namun sayangnya, Suaka Enggang yang dibangun dengan biaya Rp 3 miliar rupiah—berdasarkan situs pengadaan.id—hingga kini belum difungsikan.
Padahal, sudah rampung pengerjaanya.
Bangunan dengan dua kubah megah untuk penangkaran burung itu pun hanya tampak teronggok tak berfungsi.
Rumput liar juga mulai merambati kubah dan bangunan karantina burung maskot Kalbar tersebut. (*)
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak