Pisau Ala Ninja Cederai Menko Polhukam! Dokter: Ada 2 Luka Cukup Dalam di Bagian Perut Wiranto

Karena lukanya cukup dalam, maka Wiranto dirujuk ke RSPAD Gatot Subroto. Wiranto diharuskan mendapat operasi.

Editor: Jamadin
KOLASETRIBUNNEWS
LENGKAP Fakta Wiranto Ditikam Orang Medan Terpapar ISIS! Identitas, MOTIF hingga Status Suami Istri. 

"Dari dahulu saya bilang ISIS itu ancaman nyata. Sudah 5 tahun lalu. Kadang-kadang kita nggak nyimak," ujarnya.

Ia menyebutkan peristiwa itu tidak akan mengganggu pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI, 20 Oktober mendatang.

"Nggak, Nggak (akan ancam pelantikan). Ya, lantik saja, memang mengapa? Aman. Hajar saja yang membuat nggak aman. Itu sudah aturan kok, sudah hukum kita. Saya kesal sebetulnya," katanya.

Sejumlah warga menyaksikan langsung peristiwa penusukan terhadap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto di Alun - alun Menes, Pandeglang.

Seorang Warga, Aduy (30) mengatakan, Wiranto menjadi sasaran pertama yang ditusuk oleh pelaku pria.

Wiranto langsung jatuh tersungkur seusai mendapat serangan. Menurut Aduy, Kapolsek yang berada di sebelah Wiranto, langsung mengamankan pelaku.

Namun, Dariyanto yang mencoba menghalau pria tersebut, kemudian ditusuk oleh pelaku lain di bagian punggung. "Yang tusuk Wiranto laki-laki, ditarik sama Kapolsek pelakunya. Pelaku lainnya yang perempuan langsung tusuk Kapolsek," kata Aduy.

Aduy yang saat kejadian tengah berada di konter tepat di depan lokasi penusukan, melihat Wiranto terluka di bagian perut. Sementara itu, Kapolsek terluka di bagian punggung.

Terpisah, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepolisian, BIN, dan TNI untuk mengusut secara tuntas pelaku penusuk Menko Polhukam Wiranto dengan pisau kunai di Pandeglang, Banten.

"Tadi siang, saya langsung perintahkan Kapolri, Kepala BIN, didukung TNI untuk mengusut tuntas dan menindak tegas terhadap pelaku dan jaringan yang terkait peristiwa tadi siang," ujar Jokowi.

Menurut Jokowi, pelaku penusuk Wiranto merupakan orang yang menganut paham radikalisme dan hal ini harus segera diperangi secara bersama-sama oleh semua pihak.

"Kepada seluruh masyarakat, kami ajak bersmaa memerangi radikalisme dan terorisme di tanah air. Hanya dengan upaya bersama, terorisme dan radikalisme bisa kita selesaikan dan berantas dari negara yang kita cintai," ucap Jokowi.

"Yang paling penting jaringan ini harus dikejar dan dituntaskan diselesaikan," sambung Jokowi.

Jokowi mengajak seluruh masyarakat Indonesia agar turut mendoakan Wiranto. Dia berharap agar Menkopolhukam Wiranto bisa sembuh dan segera pulih.

"Dalam kesempatan ini saya mohon doa restu seluruh masyarakat dan rakyat indonesia semoga beliau diberi kesembuhan dan segera pulih," ujar Jokowi.

Wakil Presiden Jusuf Kalla yang ikut menjenguk Wiranto di RSPAD juga mengatakan selama ini pengamanan untuk para menteri sudah ada Standart Operasional Prosedurnya (SOP).

"Sebenarnya menteri sudah ada SOP-nya, untuk dapat pengawalan dari polisi. Sesuai SOP saja," tutur Jusuf Kalla.

Dikonfirmasi apakah bakal ada evaluasi terhadap pengawalan dan pengamanan para menteri? Jusuf Kalla menjawab diplomatis. Menurut Jusuf Kalla memang di Indonesia masih banyak berkeliaran kelompok radikal yang harus diwaspadai.

Lanjut mengenai sorotan dari media asing atas peristiwa yang menimpa Wiranto, Jusuf Kalla merespon selama ini kepolisian, Densus hingga BIN sudah memperingatkan adanya ancaman-ancaman tersebut.

"Kita sendiri kan sudah mengetahui, kepolisian, Densus, BIN memang selalu memperingatkan," ujar JK.

JK juga meyakini Menkopolhukam Wiranto mendapatkan perawatan yang baik selama menjalani proses operasi di RSPAD, Jakarta Pusat.

"Pak Wiranto kondisinya baik, Insya Allah dokter di sini sangat berpengalaman. Selain dioperasi, Insya Allah untuk penyembuhan juga," ucap Jusuf Kalla.

Jusuf Kalla melanjutkan saat ini Wiranto sedang berada di kamar operasi. Dia meminta agar masyarakat Indonesia berdoa bagi kesembuhan Wiranto. "Ini kan masih di kamar operasi. Masyarakat mendoakan saja," ujarnya. 

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved