Speed Jamaah Sholawat Karam

Speed Pembawa 24 Jamaah Sholawat Akbar Pontianak Karam di Sungai Kapuas, Satarudin Angkat Bicara

Peristiwa nahas tenggelamnya speed tambang dalam perjalanan pulang sejumlah jamaah Sholawat Akbar Kota Pontianak membuat prihatin berbagai pihak.

Penulis: Syahroni | Editor: Marlen Sitinjak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/CLAUDIA LIBERANI
Ketua DPRD Pontianak, Satarudin. Speed Pembawa 24 Jamaah Sholawat Akbar Pontianak Karam di Sungai Kapuas, Satarudin Angkat Bicara. 

Speed Pembawa 24 Jamaah Sholawat Akbar Pontianak Karam di Sungai Kapuas, Satarudin Angkat Bicara

PONTIANAK - Peristiwa nahas tenggelamnya speed tambang dalam perjalanan pulang sejumlah jamaah Sholawat Akbar Kota Pontianak membuat prihatin berbagai pihak.

Peristiwa yang terjadi, Senin (7/10/2019) sekitar pukul 22.35 WIB tersebut harus menjadi perhatian serius pemerintah setempat.

Hal itu disampaikan Ketua DPRD Kota Pontianak periode 2019-2024, Satarudin, Selasa (8/10/2019) .

"Kejadian ini harus menjadi pelajaran dan perhatian serius oleh pemerintah dan kita semua. Jangan sampai kasus serupa terulang lagi," kata Satarudin.

Meskipun tidak ada korban jiwa, ia menegaskan peristiwa ini sangat mengkhawatirkan terkait transportasi air yang ada di Pontianak.

Ia menegaskan Pemkot Pontianak melalui dinas terkait harus memanggil dan memberikan pembinaan pada seluruh penambang sampan, alat transportasi di Sungai Kapuas.

Peristiwa Selasa malam, membuktikan bahwa penambang semaunya mengangkut penumpang.

Baca: Korban Speed Karam Kebanyakan Asal Mempawah, Tiga Laki-laki dan 9 Perempuan Alami Hipotermia

Baca: Inilah Daftar Nama Korban Speed Jamaah Sholawat Akbar Kota Pontianak Tenggelam di Sungai Kapuas

Padahal kapasitas hanya 16 orang namun diisi 24 orang.

"Untung korban ditemukan dan saya bersyukur semua selamat. Ini harus menjadi perhatian, panggil semua penambang sampan, berikan pembinaan," tegasnya.

Satar menyayangkan speed tambang tidak mempunyai pelampung untuk keamanan penumpang.

Oleh karena itu, ia meminta dinas mengawasi secara berkala tekait kelengkapan keselamatan dan kesiapan dari sampannya sendiri.

Apalagi Sungai Kapuas terkadang arusnya deras dan bergelombang cukup kuat, sehingga membahayakan para penumpangnya.

"Jangan sampai terulang, cepat ditindak bagi yang tidak taat aturan karena ini demi keselamatan masyarakat kita," katanya.

Kedepan ia meminta apabila diselenggarakan kegiatan semacam Sholawat Akbar atau apapun yang melibatkan masyarakat, Pemkot Pontianak harus berkoordinasi dengan ASDP selaku operator fery penyeberangan.

Sehingga keselamatan masyarakat dapat dijamin.

"Malam juga kan kejadiannya, fery udah tak operasi. Ke depan saya minta Pemkot memikirkan terkait transportasi warga yang datang. Mungkin dalam kondisi tertentu fery bisa beroperasi untuk membawa warga, sehingga keamanan terjamin," kata Satar. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved