Petani Buah di Sintang Damba Bantuan Pupuk dan Pemasaran
Wendi juga berharap agar potensi petanian mendapatkan bimbingan dari HKTI, baik melalui pelatihan dan proses pemasaran.
Petani Buah di Sintang Damba Bantuan Pupuk dan Pemasaran
SINTANG- Wendi, petani buah jeruk dan langsat di Kecamatan Tebelian, Kabupaten Sintang mengaku kesulitan memasarkan hasil panen buah yang ditanam di kebunnya.
Padahal, kata Wendi potensi buah jeruk dan langsat sangat potensial.
Hanya saja saat ini dia merasa kebingungan soal pemasaran.
"Saya masih bingung memasarkan ke mana," aku Wendi.
Baca: Dinas Pertanian Laksanakan Kegiatan Pangan Murah
Baca: Mentan Amran Tantang Ahli Agronomi Hasilkan Inovasi Pertanian 4.0
Pohon jeruk dan langsat yang ditanam Wendi, didatangkan dari Kabupaten Sambas.
Dalam dua tahun, Wendi sudah bisa menikmati hasilnya.
"Dalam 2 tahun sudah menghasilkan buah, tapi saya bingung untuk memasarkannya ke mana. Saya berharap pemerintah daerah membantu proses pemasarannya. Selain itu bantuan pupuk juga diperlukan," harap Wendi.
Wendi juga berharap agar potensi petanian mendapatkan bimbingan dari HKTI, baik melalui pelatihan dan proses pemasaran.
Keluhan yang sama juga dirasakan Sugiarto, pengurus Koperasi di Wilayah Tebelian dan Tempunak yang membawahi 12 koperasi berbadan hukum, dan 278 kelompok tani di 19 desa di Kabupaten Sintang.
Menurut Sugiarto, persoalan pemasaran juga menjadi persoalan bagi komoditi perkebunan jambu kristal dan belimbing.
"Petani buah bingung untuk memasarkankannya, pasar yang menjajikan bagi petani itu dimana harusnya, karena kalau tidak ada pasar maka secara perlahan para petani akan mundur," ungkapanya.
Sugiarto menyebut, jika ada pasar untuk memasarkan hasil buah, petani akan semakin termotivasi untuk mengembangkan komoditas buah buahan di Kabupten Sintang.
Apalagi, ada banyak komoditas buah gang potensial untuk dikembangkan.
Mastur Efendy, petani hortikultura dan kakau dari Desa Merarai Satu menyampaikan untuk komoditi kakau sangat potensial dikembangkan di Kabupaten Sintang.