Dikbud Sanggau Terus Lakukan Sosialisasi Kurikulum 2013
Maskun menambahkan bahwa ia berkeinginan menciptakan generasi yang pintar, tapi pintar saja tidak cukup, harus pintar merasa.
Penulis: Hendri Chornelius | Editor: Maudy Asri Gita Utami
Maskun menambahkan bahwa ia berkeinginan menciptakan generasi yang pintar, tapi pintar saja tidak cukup, harus pintar merasa.
Kalau pintar sajakan dari segi pengetahuannya yang hebat, tapi pintar merasa ini berkaitan dengan aspek sikap dan prilakunya, penghormatannya, disiplinnya, dedikasinya, kecintaannya kepada orang lain bahkan kepada dirinya sendiri.
"Hari ini saya lihat itu berkurang. Anak-anak kita saya lihat ada yang main gadgetnya itu diatas tujuh jam. Kebiasaan ini menuntut anak-anak kita tidak peduli dengan lingkungan dan ini berbahaya," tegasnya.
Selain itu, persoalan berikutnya yang dihadapi dunia pendidikan kita, lanjutnya, adalah masih rendahnya literasi.
Orang yang literasinya rendah akan mudah mempercayai berita bohong.
"Literasi itu tujuannya membuat kita jauh lebih baik. Kalau sudah tau berita atau kontennya ini hoax jangan disebarkan lagi, stop saja di HP kita, sudah tau ujaran kebencian sudah hapus saja, jangan diteruskan," pungkasnya. (*)
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak