KISAH Orangutan Bernama Junai ! Mata Kanan Buta, Terjebak di Pohon Tinggi Akibat Karhutla Ketapang
Orangutan yang diberi nama Junai ini berjenis kelamin jantan dan diperkirakan berusia lebih dari 20 tahun.
KISAH Orangutan Bernama Junai ! Mata Kanan Buta, Terjebak di Pohon Tinggi Akibat Karhutla Ketapang
KETAPANG - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat Seksi Konservasi Wilayah (SKW) 1 Ketapang bersama IAR Indonesia kembali menyelamatkan satu individu orangutan di Desa Tanjungpura, Kecamatan Muara Pawan, Kabupaten Ketapang, Sabtu (28/09/2019).
Orangutan yang diberi nama Junai ini berjenis kelamin jantan dan diperkirakan berusia lebih dari 20 tahun.
Kebakaran habitat orangutan adalah satu diantara ancaman terbesar bagi kehidupan orangutan.
Orangutan yang kehilangan habitat membuatnya sukar mencari makan.
Sehingga, orangután seringkali masuk di areal kebun atau pemukiman masyarakat dan akibatnya akan menjadi konflik antara manusia dan orangutan.
Baca: Tiga Orangutan Korban Kebakaran Hutan dan Lahan Kini Tempati Rumah Baru di Gunung Palung
Baca: Orangutan jadi Korban Karhutla di Ketapang, Begini Kondisinya
Kerjasama dari masyarakat untuk melaporkan keberadaan orangutan sangat penting untuk proses penyelamatannya.
Kegiatan penyelamatan orangutan di Tanjung Pura ini berawal dari laporan masyarakat kepada Tim Mitra di Desa Tanjungpura.
Menindak lanjuti laporan ini, tim Orangutan Protection Unit (OPU) IAR Indonesia melakukan verifikasi pada Selasa (24/09/2019).
Orangutan jantan dewasa berada di sepetak hutan yang telah terfragmentasi karena sebagian sudah terbakar.
Karena, dari hasil pengamatan Tim OPU serta analisis vegetasi dan pemetaan melalui drone yang dilakukan oleh tim OPU dinyatakan bahwa orangutan ini tidak bisa digiring kembali ke habitatnya.
Hutan yang ada sudah terfragmentasi akibat kebakaran sehingga ditranslokasi terpaksa dilakukan sebagai satu-satunya jalan untuk menyelamatkannya.
Ketika diselamatkan, Junai ditemukan sedang berada di salah satu pohon tinggi dan dia tidak bisa berpindah ke pohon lain.
Karena orangutan ini merupakan orangutan liar, maka tim penyelamat menggunakan senapan bius untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Baca: Peringati Hari Orangutan, WWF Akan Gelar Kegiatan di Kapuas Hulu
Proses pembiusan berjalan lancar. Pada saat dilakukan pemeriksaan medis, diketahui bahwa mata kanan orangutan ini mengalami kebutaan.