Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Singkawang Imbau Warga Waspadai Modus Penipuan Fogging
Modus oknum dalam tim tersebut dengan melakukan fogging di beberapa perusahaan yang ada di Kota Singkawang dengan berbayar.
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Maudy Asri Gita Utami
Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Singkawang Imbau Warga Waspadai Modus Penipuan Fogging
SINGKAWANG - Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kota Singkawang, Djoko Suratmiarto mengimbau kepada masyarakat agar waspada.
Sebab ada oknum yang mengaku sebagai Tim Kesehatan Lingkungan Unit Penanggulangan Penyakit Menular dan Demam Berdarah Wilayah Kalimantan Barat.
Modus oknum dalam tim tersebut dengan melakukan fogging di beberapa perusahaan yang ada di Kota Singkawang dengan berbayar.
Mereka bahkan membawa surat tugas dengan kop surat bertuliskan tim kesehatan lingkungan unit penanggulangan wabah penyakit menular demam berdarah wilayah Provinsi Kalimantan Barat.
Baca: Ada Pasien DBD di RSUD Achmad Diponegoro Putussibau, Bupati Minta Lakukan Fogging
Baca: Fogging Kurang Efektif, Ikan Cupang Jadi Andalan Cegah Wabah DBD, Kok Bisa?
"Berdasarkan hasil konfirmasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat dipastikan bahwa tim tersebut adalah abal-abal alias palsu," katanya, Jumat (27/9/2019).
Sasaran dari tim abal-abal tersebut di antaranya perusahaan, sekolah-sekolah, perbankan, instansi dan lain sebagainya.
Dinas Kesehatan mengingatkan dan mengimbau agar mewaspadai jika mereka datang ke instansi-instansi dan dengan tegas agar ditolak.
"Bahkan jika perlu laporkan pada Dinas Kesehatan Kota Singkawang dan atau Kepolisian terdekat," tegas Joko.
Lebih lanjut Joko mengatakan bahwa sampai dengan saat ini pihaknya maupun Pemerintah Provinsi tidak pernah menugaskan Tim Kesehatan Lingkungan melakukan fogging ke instansi-instansi dengan disertai tarif.
Keberadaan tim tersebut cukup membuat resah masyarakat, karena selain dimintai uang,dinas juga tidak tahu obat apa yang mereka pergunakan.
Dikhawatirkan ada kandungan yang membahayakan.
Apalagi mereka tidak sebatas melakukan fogging, namun pada hal-hal lain yang bisa menimbulkan kerugian korban.
"Intinya kalau mereka datang walaupun membawa surat tugas tolak saja. Dan ini tidak hanya terkait dengan fogging saja ya, ke depan jika ada orang mau melakukan apapun tanpa surat tugas atau pengantar dari kami, tolong konfirmasi terlebih dahulu dengan kami," pesan Joko. (*)
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak