Komisioner Bawaslu Kalbar Nilai Praktik Demokrasi Berkaitan Erat dengan Kebudayaan
Kerja yang mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengawasan pemilu merupakan pekerjaan yang harus dilakukan secara terus menerus.
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Maudy Asri Gita Utami
Komisioner Bawaslu Kalbar Nilai Praktik Demokrasi Berkaitan Erat dengan Kebudayaan
SINGKAWANG - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Singkawang menggelar kegiatan pengawasan partisipatif melalui sarana kebudayaan yang mengedepankan kearifan lokal.
Kegiatan digelar di Hotel Dangau, Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Pasiran, Kecamatan Singkawang Barat, Kamis (26/9/2019).
Komisioner Bawaslu Provinsi Kalimantan Barat, Faisal Riza mengatakan satu di antara tugas yang diamanatkan oleh undang-undang mengajak masyarakat dalam pengawasan pemilu.
Baca: Gunakan Pakaian Adat Daerah, Bawaslu Singkawang Lakukan Pengawasan Partisipatif
Baca: Bupati Landak Dukung Bawaslu Lakukan Pengawasan Partisipatif Melalui Kearifan Lokal
"Meskipun tahapan pemilu sudah hampir selesai, tapi kita ingin memastikan bahwa praktik-praktik demokrasi itu sangat erat kaitannya dengan kebudayaan kita sebagai sebuah bangsa," katanya.
Kerja yang mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengawasan pemilu merupakan pekerjaan yang harus dilakukan secara terus menerus.
Ada atau pun tidak ada Pilkada tetap dilakukan.
Selain ini, Bawaslu ke depan akan membuat sekolah kader pengawasan pemilu.
Bentuknya seperti sekolah, ada pelatihan, seleksi dan lainnya, bahkan Bawaslu ingin mendorong pendidikan demokrasi di desa, apalagi bagi desa yang akan melaksanakan Pilkada.
"Karena indeks kerawanan pemilu itu tentu pasti lebih muncul potensi kerawanannya di Pilkada dibandingkan pemilu," ungkap Faisal. (*)
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak