Sutarmidji Bangun RSUD Sudarso dengan Anggaran Rp 184 M, Ditargetkan 2020 Rampung
Lanjut disampaikannya ia ingin ke depan RSUD Sudarso mempunyai 500 tempat tidur. Kemudian bangunan yang lama dipastikan akan direhab.
Penulis: Syahroni | Editor: Maudy Asri Gita Utami
Sutarmidji Bangun RSUD Sudarso dengan Anggaran Rp 184 M, Ditargetkan 2020 Rampung
PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji dan Wakil Gubernur Kalbar, Ria Norsan terus melakukan pembangunan sesuai dengan janji-janji politiknya saat melakukan kampanye.
Janji-janji politiknya saat kampanye menurut Sutarmidji tentunya merupakan visi-misi dan juga dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang harus direalisasikan karena merupakan kebutuhan masyarakat Kalbar.
Setelah menaikan anggaran 300 persen yaitu dari kisaran 9 Rp100 miliar menjadi Rp320 miliaran untuk pembangunan jalan dan jembatan 2019, menggratiskan biaya pendidikan tingkat SMA-SMK negeri dan kali ini tepat setahun masa kepemimpinannya Midji melakukan pemancangan tiang pertama pembangunan gedung Rumah sakit Umum Daerah (RSUD) Dokter Sudarso.
Baca: VIDEO: Prosesi Adat Melayu Tepung Tawar, Tandai Pemancangan Tiang Pertama RSUD Sudarso 6 Lantai
Baca: Tepat Setahun Menjabat, Sutarmidji Bangun RSUD Sudarso
Midji menjelaskan rumah sakit tersebut akan dibangun dua tower dan tahun ini satu tower dan 2020 mendatang tower keduanya dengan ketinggian enam lantai, Oktober 2020 ditargetkan rampung semuanya.
Lanjut disampaikannya Midji, Luas bangunan yang akan dibangun hampir 18000 meter persegi. Sehingga anggaran yang diperlukan untuk membangunnya Rp184 miliar.
Pembangunan rumah sakit dan pelaksanaan program pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kalbar, ditegasannya menjawab pernyataan orang-orang yang selama ini mengatakan tidak akan bisa membangun karena anggaran yang kecil.
Padahal menurutnya Midji, pembangunan itu tergantung bagaiman memenej atau mengelola kuangan daerah. Seperti anggaran perjalanan dinas saat dipotong bisa untuk menggratiskan biaya pendidikan. Selain itu memaksimalkan potensi pendapatan daerah.
Saat melakukan pemancangan tiang pertama, Midji mengungkapkan pembangunan RSUD ini untuk pemenuhan hak pelayanan kesehatan masyarakat Kalbar.
Lanjut disampaikannya, APBD Kalbar 2019 hanya Rp5,3 triliun dan tahun 2020 diperkirakan Rp6,5 triliun sehingga ada peningkatan Rp1,3 T.
"Saat inikan masyarakat kita masih menganggap kalau layanan Rumah Sakit Sudarso masih gimana gitu (tidak baik), sehingga perlu pembenahan disegala sektor agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang baik dan maksima," ucap Midji saat diwawancarai, Selasa (24/9/2019).
Bahkan menurutnya karena layanan yang brandingnya kurang baik dimasyarakat , menyebabkan 80 persen pasien yang ada dirumah sakit daerah Kuching, Malaysia merupakan warga Kalbar.
Oleh sebab itu, infrastruktur kesehatan menurutnya penting dibenahi agar masyarakat merasa nyaman. Apabila infrastruktur buruk dan semraut ia pastikan masyarakat tidak akan percaya dengan kualitas layanan yang ada.
"Nah kite buat Sudarso ini bagus, kite buat bersih, kite buat pelayanannya bagus sehingge kepercayaan itu tumbuh. Nah kalau udah tumbuh kite akan bise mengerem masyarakat berobat keluar," tegasnya.
Ia menjelaskan seperti Rumah Sakit Harapan Kita, setiap hari yang banyak berobat adalah warga luar. Sedangkan warga Kalbar malah berobat di Malaysia karena tidak adanya kepercayaan atas layanan yang diberikan didaerah ini.