Pemerintah Ajak Salat Istiska Berjamaah, Ya Allah, Turunkan Hujan

Kita sudah berupaya maksimal dan terakhir kita minta pada Allah karena agama sudah mengatur itu

Editor: Jamadin
TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI
Salat Istisqa yang digelar di Makodam XII Tanjungpura, Jalan Mayor Alianyang, Kubu Raya, Kalimantan Barat, Selasa (17/9/2019) pagi. Selain berdoa agar diturunkan hujan, umat juga meminta perlindungan agar tidak terdampak penyakit akibat asap Karhutla. 

Setelah selesai salat, Pengasuh Ponpes Modern Munzalan Ashabul Yamin ini mengatakan bahwa poin penting dalam Salat Istiska adalah meminta air, meminta hujan dan syarat mutlak untuk meminta hujan yaitu Istigfar atau meminta ampun.

"Istisqo itu dari kata - kata Istasqo Yas Tasqi, artinya meminta air, meminta hujan. Nah, syarat mutlak untuk meminta hujan itu istigfar, meminta ampun. Jadi minta ampun sama meminta turunkan hujan, gitulah kira - kira rumus sederhanannya," ujar Ustaz.

"Maka kalau ditanya apa yang harus disampaikan kepada umat. Melalui kegiatan ini jadi kita mengajak umat untuk beriman ramai - ramai, bertakwa ramai-ramai," pungkasnya.
Imbauan Pemkab

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kubu Raya melalui Bupati Muda Mahendrawan juga mengajak seluruh masyarakat melaksanakan Salat Istiska di halaman Kantor Bupati Kubu Raya hari ini, Rabu (18/9).

Baca: Kondisi Udara Memburuk, IPNU-IPPNU Sekadau Bagikan Masker

"Insya Allah, akan kita gelar Salat Istiska sebagai ikhtiar kita bersama, agar asap dari dampak kebakaran lahan ini dapat kita minimalisir," ujar Muda Mahendrawan

Imam/khatib Salat Istiska akan dipimpin langsung Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kubu Raya, KH Ahmad Zamroni Hasan.

Lebih lanjutnya, dengan diselenggarakannya salat ini, dapat menjadi langkah untuk silaturrahmi serta menyadarkan berbagai pihak agar tidak salah dalam bertindak.

"Kita lihat dari sisi religius. Diharapkan ada hikmah yang bisa kita ambil dari setiap perbuatan yang dilakukan," pungkas Muda.

Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kubu Raya, KH Ahmad Zamroni Hasan menuturkan, Salat Istiska memiliki makna yang sangat dalam untuk seluruh masyarakat Kubu Raya.

"Berdasarkan hadist-hadist Rasulullah, saat itu beliau pernah mengalami situasi krisis hujan. Kemudian beliau memberikan contoh, beliau memohon turunnya hujan dengan melaksanakan Salat Istiska,” ujar Pengasuh ponpes Nurul Yakin Kubu Raya ini.

Selain itu, melalui Salat Istiska sendiri juga menyampaikan kepada seluruh umat muslim, jika sebagai manusia tidak ada yang dapat menandingi kekuasaan Allah SWT.

"Menunjukkan betapa lemahnya kita sebagai hamba, kita tidak mampu berbuat apa-apa ketika Allah SWT berkehendak tidak menurunkan hujannya kepada kita," jelasnya.

Terkait bencana asap saat ini, KH Ahmad Zamroni Hasan mengimbau, agar seluruh umat muslim mendekatkan diri kepada Allah SWT dan senantiasa menjauhi segala larangan-NYA.
"Kepada seluruh umat muslim agar bermunajat kepada Allah SWT dan perbanyak istighfar. Menghentikan segala bentuk kezholiman serta kemaksiatan," tutupnya.

Sebagai Ikhtiar

Gubernur Kalimantan Barat, H Sutarmidji juga mengeluarkan surat imbauan untuk mengajak seluruh elemen masyarakat melaksanakan Salat Istisqa sebagai ikhtiar yang dilakukan untuk meminta diturunkannya hujan sesuai dengan tuntunan agama.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved