Sutarmidji Sebut Kapolda Kalbar Dibohongi soal Informasi Titik Api Kebakaran Lahan

Sutarmidji Sebut Kapolda Kalbar Dibohongi soal Informasi Titik Api Kebakaran Lahan

Penulis: Syahroni | Editor: Nasaruddin
TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA
Pengendara melintas di Jalan Sutan Syahrir, Pontianak dengan Kondisi udara yang sangat tidak sehat akibat dari pencemaran kabut asap kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di sejumlah wilayah di Provinsi Kalimantan Barat, Rabu (11/9/2019). 

Gubernur Kalbar, Sutarmidji mengungkapkan, lahan yang terbakar di Kalbar sebagian besar merupakan lahan konsesi perkebunan dan hutan tanaman industri (HTI).

Menurut Sutarmidji, ada indikasi pemerintah daerah melindungi para pengusaha yang lahannya terbakar.

Gubernur menyatakan, indikasi itu diketahui ketika Kapolda Kalbar berkunjung ke titik api, Pemda setempat seperti menghalangi dengan memberikan informasi bohong pada aparat penegak hukum.

Setelah diteliti, menurutnya, lahan yang terbakar milik pengusaha tertentu dan ada indikasi daerah melindunginya.

Hanya saja, Sutarmidji tidak menyebutkan secara jelas nama daerah tersebut.

"Nah kite teliti punye teliti akhirnye lokasi yang terbakar milik pengusaha tertentu. Daerah ade seperti melindungi, ini tidak boleh terjadi," ucap Sutarmidji, Minggu (15/9/2019) malam.

Sutarmidji menegaskan, siapapun dia, perusahaan apapun itu, milik siapapun tetap diberikan sanksi tegas dan tindakan.

Baca: Asap Diprediksi Selimuti Kayong Utara Hingga Dini Hari Besok

Baca: Sutarmidji Larang Bupati Ketapang, Kayong Utara dan Kubu Raya Keluar Daerah, Ini Pemicunya

Baca: Jadwal Indonesia Vs Filipina di Kualifikasi Piala AFC U-16, Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U 16

Baca: Baru 8 Bulan Nikah, Syahrini Kepergok Tarik Tangan Reino Barack dari Perempuan Ini!

Sekarang ini, sudah banyak yang diberikan sanksi. Ia ingin peristiwa kebakaran hutan dan lahan di Kalbar ini menjadi yang terakhir kalinya.

Untuk Ia meminta daerah menghentikan kegiatan melindungi pengusaha yang tidak taat aturan menjaga lahan konsesinya.

"Saya berharap semua tidak saling menyalahkan, pemerintah pusat menyalahkan pemerintah daerah, gubernur dan sebagainya, kenapa ini terjadi," katanya

Padahal menurutnya kebakaran hutan dan lahan yang terjadi saat ini karena adanya kebijakan sektor kehutanan yang salah.

"Kalau dari hulunya tidak diperbaiki, maka hilirnya sampai kapanpun tidak akan bisa diselesaikan,"katanya.

Ia menegaskan kesalahan yang fatal adalah sudah membuat lahan gambut menjadi terbuka, akibat dari kebijakan lahan untuk konsesi HTI.

"Kayu yang ada di lokasi ditebang, tapi konsesi HTI tidak pernah dilakukan. Sekarang kita lihat HTI mane yang sukses, ape jenis tanamannye," ucapnya menantang.

Kemudian ia menantang apakah semua areanya ditanami dan ia meminta itu harus diteliti ulang.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved