Hasilkan Temuan Baru Tenun Serat Daun Nanas, Mahasiswa UBSI Pontianak Juara 1 Tingkat Nasional
Adapun produk yang dimenangkan ditingkat nasional mewakili Kalbar dan mengalahkan perwakilan perguruan tinggi dari 33 Provinsi yaitu Syal Tenun
Penulis: Anggita Putri | Editor: Tri Pandito Wibowo
Hasilkan Temuan Baru Tenun Sidan Kolaborasi Serat Daun Nanas, Mahasiswa UBSI Pontianak Juara 1 Tingkat Nasional
PONTIANAK - Dua Mahasiswi UBSI Kampus Pontianak berhasil memenangkan acara yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertahanan (Kemenhan RI) yaitu parade cinta tanah air yang dilaksanakan di Bali beberapa waktu lalu.
Kedua mahasiswi tersebut adalah Rosmina (20) dan Adriana, mahasiswa semester 5, jurusan sistem Informasi Akuntansi. keduanya berasal dari Kapuas Hulu.
Adapun produk yang dimenangkan ditingkat nasional mewakili Kalbar dan mengalahkan perwakilan perguruan tinggi dari 33 Provinsi yaitu Syal Tenun Sidan Dayak Iban yang di Kolaborasi Dengan Serta Daun Nanas.
Rosmina mengatakan bahwa ia tidak menyangka bisa memenangkan lomba ini dan menjadi pemenang ditingkat nasional mewakili Kalbar.
Ia menceritkan awal dari ia bisa mengikuti lomba ini dikenalkan mulai dari enterpreneur pada mata kuliah.
"Waktu mata kuliah entrepreneur disuruh buat inovasi lalu dibimbing oleh dosennya langsung," ujarnya kepada Tribun Pontianak, minggu (15/9/2019).
Baca: VIDEO: Buka Karnaval Tenun Lunggi, Ini Pesan Wabup Hairiah
Setelah itu ia mengikuti lomba untuk namun kalah dengan kelompok dekorasi stand. Namun setelah itu ia didaftarkan oleh dosen UBSI Pontianak untuk ikut lomba ditingkat provinsi untuk mewalii kampus.
"Awalnya ditolak karena saya enggak percaya diri . Karena dalam menenun itu perlu waktu. Karena ada video proses pembuatan tenun jadi menggunakan video tersebut," ujarnya.
Ia mengatakan ada salah satu juri yang mengatakan kepada dirinya jika ia menang dalam seleksi ditingkat provinsi untuk melaju ke nasional maka juri tersebut akan memberikannya serat daun nanas untuk dicoba di tenunan .
"Ternyata saya menang saat ikut seleksi di provinsi. Lalu dianjurkan untuk menggunakan serat daun nanas. Namun saat itu saya sama pakar-pakar tenun di Kapuas Hulu tidak yakin dengan bahan tersebut bisa di tenun. Karena memang tenun kita kuat takut patah buat takut patah seratnya," ujarnya.
Baca: Juara Karnaval Tenun Lunggi Kabupaten Sambas 2019, Ini Ungkapan Deni Haryadi
Tapi setelah dicoba dan menggunakan dengan cara dihaluskan dirapikan pelan-pelan ternyata tidak patah dan orang-orang pakar-pakar di daerahnya pun terkejut karena memang belum pernah serat daun nanas digunakan dalam tenunan dan itu ditandingkan di Bali mewakili Kalbar.
"Disana kita langsung praktek dan langsung tunjukkan seratnya juga daun nanas beserta cara pengolahan daun nanas juga pengolahan tenunan jadi tinggal menggabungkan semuanya," ujarnya.
Menjadi juara pertama dari 34 provinsi awlanya ia tidak percaya, Karena yang ikut disana semuanya adalah orang hebat.
"Semuanya hebat dan mereka lebih banyak membuat produk herbal dan ada kopi, ada makanan ada juga program kesehatan. Tapi karena mungkin jurinya lebih memperkirakan tentang temanya penggerak industri dan produk yang kami munculkan dari daerah yang diangka ke provinsi lalu masuk nasional dan masuk dinas UMKM, mungkin jurinya dari itu menilai tentang budaya yang diangkat, ujarnya.
Baca: Lewat Syal Tenun Khas Dayak, Mahasiswa UBSI Pontianak Bawa Nama Kalbar ke Tingkat Nasional