Citizen Reporter

Kemendikbud Siapkan Bantuan Operasional Sekolah Afirmasi dan Kinerja untuk Digitalisasi Sekolah

Alokasi dana pengembangan program tersebut disiapkan melalui dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) berupa BOS Afirmasi, dan BOS Kinerja.

Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Ishak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
Kemendikbud Siapkan Bantuan Operasional Sekolah Afirmasi dan Kinerja untuk Digitalisasi Sekolah 

Kemendikbud Siapkan Bantuan Operasional Sekolah Afirmasi dan Kinerja untuk Digitalisasi Sekolah

Citizen Reporter
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

PONTIANAK - Dalam rangka menyiapkan sekolah memasuki era revolusi industri 4.0, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengembangkan program Digitalisasi Sekolah.

Alokasi dana pengembangan program tersebut disiapkan melalui dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) berupa BOS Afirmasi, dan BOS Kinerja.

“Salah satu tantangan dunia pendidikan di Indonesia saat ini adalah akses pendidikan di daerah pinggiran, pendidikan karakter, dan perkembangan teknologi yang harus diimbangi keahlian dan kemampuan. Oleh karena itu, untuk mempercepat dan meningkatkan akses yang belum merata itu, kita akan bangun mulai dari pinggiran dulu melalui digitalisasi sekolah,” ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy, saat membuka acara Sosialisasi Program BOS Afirmasi dan BOS Kinerja yang dihadiri oleh dinas pendidikan provinsi dan kabupaten/kota seluruh Indonesia, di Jakarta, Kamis malam (12/09/2019). 

Mulai tahun 2019 pengalokasian dana BOS sedikit berbeda dibandingkan sebelumnya. 

Baca: Mendikbud: Percepat Kodifikasi Bahasa Daerah untuk Menghindari Kepunahan

Baca: Kemendikbud Dorong Pengembangan Digitalisasi Sekolah

Pada tahun ini, selain alokasi dana BOS regular, juga disediakan dana BOS Afirmasi untuk mendukung operasional rutin dan mengakselerasi pembelajaran bagi sekolah yang berada di daerah tertinggal dan sangat tertinggal dengan alokasi dana sebesar Rp2,85 triliun.

Selain itu, disiapkan juga dana BOS Kinerja sebesar Rp1,50 triliun, yang dialokasikan untuk sekolah yang dinilai berkinerja baik dalam menyelenggarakan layanan pendidikan.

Pada tahun ini, program Digitalisasi Sekolah akan direalisasikan kepada 30.227 sekolah melalui BOS Afirmasi, dan 6.004 sekolah melalui BOS Kinerja.

Melalui program ini, Pemerintah akan memberikan sarana pembelajaran di sekolah berupa tablet kepada 1.753.000 siswa kelas 6, kelas 7 dan kelas 10 di seluruh Indonesia, khususnya sekolah yang berada di pinggiran.

Baca: Mendikbud Muhadjir Effendy: Komunikasi Baik Guru dan Orang Tua Cegah Terjadinya Kekerasan di Sekolah

Baca: Mendikbud: Tradisi Perpindahan Pejabat Akan Terus Dilakukan

“Tahun depan kalau bisa diperbanyak, bisa sepuluh kali lipat, dan kita ambilkan dananya bukan hanya dari BOS Afirmasi dan BOS Kinerja. Dengan begitu digitalisasi sekolah bisa berjalan secepat mungkin,” terang Mendikbud.

Dalam acara sosialisasi ini juga dipaparkan salah satu fasilitas digitalisasi yang dikembangkan oleh Kemendikbud, yaitu Rumah Belajar.

Fasilitas ini berikan secara gratis, sehingga bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan di sekolah masing-masing.

“Gurunya kita latih, tapi ini kan sangat terbuka. Ini kita arahkan mereka untuk mengakses rumah belajar. Tetapi kalau ada yang ingin berlangganan platform-platform digital yang berbayar, silahkan asal tidak melanggar aturan,” ungkap Muhadjir.

Untuk memastikan penggunaan sarana pembelajaran yang diberikan dapat berfungsi dengan baik, seperti jaringan internet dan listrik, Kemendikbud telah bekerjasama dengan berbagai lembaga pemerintah terkait. 

Baca: TRIBUNWIKI: Kemendikbud Gelar Karya Film Bagi Pelajar, Buruan Daftar

Baca: KNIU Kemendikbud Selenggarakan Rapat Pleno Pertengahan Tahun 2019, Ini Yang Dibahas

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved