Radio Volare Hadir Berawal Dari Hobi dan Selalu Konsisten Hingga Sekarang
Volare berdiri awalnya mulai dari tahun 1970 namun pada tahun 1973 sudah menjadi radio yang mempunyai legalitas.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Maudy Asri Gita Utami
Ia mengatakan dulu di setiap kabupaten di Kalbar ada Radio Volare namun sekarang hanya ada di Kota Pontianak .
Perubahan yang terjadi di Radio adalah keniscahyaan. Menurutnya kalau tidak melakukan penyesuaian dengan kondisi tren bisa saja habis.
"Volare bisa bertahan karena kita tidak bisnis yang lain dan fokus di radio saja," ucapnya.
Ia mengatakan bahwa radio memiliki keunggulan dari media lain yang sifatnya lebih personal.
"Terus terang di Volare sangat mengagumkan lagu dan kualitas lagu sangat di pertahankan. Kenapa radio di Jakarta habis karena mereka menerapkan konsep bahwa ini yang laku lalu di seragamkan semuaya. Itulah yang membuat mereka mati. Mereka bisa memutar kan 1 lagu yang sama 5 kali sehari dan itu adalah haram hukumnya di radio," ujarnya.
Namun banyak pihak radio tidak peduli karena banyak yang suka memutarnya. Akhirnya diperjalanan waktu itu di anggap sukses.
"Jadi media Radio diukur rattingnya melalui Nelson dan semua ikut lalu habis kreativitas dan radio mati. Makanya Kalau bicara radio jangan Jakarta itu tidak bisa menjadi barometer karena disana berdasarkan perhitungn duit ," ujarnua.
Ia mengatakan untuk melakukan tranformasi mau tidak mauharus menyesuaikan dengan pola cara pendengar mendengarkan radio.
"Sekarang yang kita kejar bagaimana transpormasi kedalam bentuk radio. Saya percaya ke depannya kita harus bisa menyediakan sebuah konten yang bisa di akses oleh pendengar kapan saja misalnya dalam bentuk poadcast," jelasnya.
Pendengar Radio Volare biasanya mencair dan untuk melakukan klasifikasi bahwa Volare lebih ke musik dan kekuatannya memang di musik dan pendengarnya lebih ke usia di atas remaja atau remaja dewasa.
"Kita punya program dunia kampus , dan program pekerja, komunitas dan anak muda yaitu musik .Jadi beraneka tapi Program siaran banyak musik dan komunitas . pemberitaan tidak terlalu tapi ada. Radio sekarang momentun bisa balik lagi karena melihat TV lebih suram melihatnya," ujarnya.
Radio sendiri memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh kompetitor yaitu brand. Jadi kalau bicara radio di Kalbar yaitu Volare.
"Kita berusaha tidak mengecekawan pendengar dan client dan cukup yakin dengan kru yang kita miliki . Hal yang paling penting adalah konsisten yang kita arahkan dari dulu sampai sekarsng tetap seperti itu. Biar punya warna dan pangsa pasar sendiri," ujarnya.
Radio terus mempertahankan dari sisi konten setiap radio dan media lain pun harus memiliki karakter dan ciri khas.
"Radio harus ada sentuhan personal. Mita memberikan kurasi di Volare dan mempunyai program rekomendasi misalnya lagu dan komunitas menyediakan tempat untuk mereka berbagi sesuatu yang sifatnya interaksi dua arah yang juga menjadi kekuatan yang di miliki radio dan interaksi bisa bersifat instansi," ujarnya.