Edi Rusdi Kamtono Bersyukur Pemerintah Pusat Bantu Pembuatan SPALD
Persoalan limbah di Kota Pontianak bukanlah isu baru, sebagai kota dengan penduduk yang padat tentunya isu limbah dan sampah selalu hangat dibicarakan
Edi Rusdi Kamtono Bersyukur Pemerintah Pusat Bantu Pembuatan SPALD
PONTIANAK - Persoalan limbah di Kota Pontianak bukanlah isu baru, sebagai kota dengan penduduk yang padat tentunya isu limbah dan sampah selalu hangat dibicarakan.
Oleh sebab itu, perlu langkah-langkah konkret yang dilakukan pemerintah dalam menanggulanginya.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengakui penanganan limbah di Pontianak sejauh ini memang belum maksimal, khususnya limbah rumah tangga. Sedangkan limbah tempat usaha sudah dilakukan penertiban dan pembinaan meskipun harus terus ditingkatkan kembali.
Adanya acara Focus Grup Discussion (FGD) yang dilakukan Pemkot Pontianak bersama Direktorat Jendral Cipta Karya dan Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Pemukiman Kementerian PUPR dibahas Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (SPALD) untuk ditingkatkan menjadi studi kelayakan atau feasibility study (FS) dan selanjutnya ditingkatkan menjadi lebih detail engineering design (DED).
"Kita sadari semakin padatnya penduduk Kota Pontianak dan kita lihat sekarang bahkan sempat viral beberapa waktu lalu air parit Sungai Jawi hitam, bau, parit Gajahmada lebih lagi, parit Diponegoro sama juga itu membuktikan kalau saluran tercemar dan akan hilang saat air pasang atau hujan," ucap Edi Kamtono mencontohkan bahwa tingginya pencemaran limbah, di Hotel Harris Jalan Gajahmada, Kamis (12/9/2019).
Edi, menyambut baik adanya bantuan dari Kementerian PUPR untuk membuat Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (SPALD) di Kota Pontianak, bahkan Pontianak menjadi satu diantara beberapa kota yang dibantu oleh pemerintah pusat untuk menangani masalah limbah.
Baca: Banyak Korban Akibat Layangan, Edi Rusdi Kamtono Perintahkan Satpol PP Razia Setiap Hari
Baca: Edi Rusdi Kamtono Tegaskan Produksi Air PDAM Masih Normal
Baca: Pontianak Dapat Kiriman Asap, Edi Rusdi Kamtono Harap Turun Hujan
"Kita sangat bersyukur Pontianak dapat bantuan dari pemerintah pusat untuk pembuatan SPALD ini dan anggaran bisa mencapai ratusan miliar," ucap Edi Kamtono.
Dalam kajian pembuatan pengolahan air limbah skala besar pemerintah Kota Pontianak disebutnya hanya dimintauntuk menyediakan lahan dan telah disiapkan di kawasan Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Sungai Beliung dengan luasan sekitar dua hektare.
"Pembangunan tersebut sampai saat ini masih dalam proses kajian. Jika lahan tersedia maka teknis akan semakin mudah," jelasnya.
Ia berharap program ini dapat direalisasikan sehingga mampu mengolah limbah masyarakat yang ada.
"Secara umum air parit di Kota Pontianak telah tercemar, itu menunjukkan sanitasi di Kota Pontianak jelek karena tercemar limbah rumah tangga dan rumah makan serta industri," tegasnya.
Faktor alam Kota Pontianak dengan muka air tanah yang tinggi dan tanah yang lembek disebutnya memberikan dampak besar terhadap pencemaran lingkungan, karena penampungan limbah tinja masyarakat juga akan penuh saat air pasang.
Saat ini disebutnya tinggal penyediaan lahan untuk tempat pengolahan air limbah skala besar. Dalam program tersebut akan ditanam pipa besar di jalan utama kemudian disalurkan ke pipa sekunder ke rumah penduduk.
"Jadi limbah dari rumah penduduk seperti kloset tidak masuk ketanah tapi masuk ke pipa seperti air bersih, termasuk juga limbah air cucian sehingga tidak lagi mencemari lingkungan," tambahnya.
Edi mengatakan hasil dari pengelolaan air limbah tersebut akan bisa digunakan kembali namun tidak untuk air minum. Dengan pembuatan pengolahan air limbah skala kota memerlukan penanganan yang sangat teknis dan biaya yang besar.
"Hal ini akan lebih menguntungkan untuk mengurangi pencemaran lingkungan," ujarnya.
Dirinya juga menyampaikan sampai saat ini upaya pemerintah Kota Pontianak untuk menekan angka pencemaran lingkungan di Kota Pontianak terus membersihkan saluran melalui normalisasi dan pengerukan.
"Kemudian cara lainnya dengan pengecekan terutama bagi industri, rumah makan dan hotel yang harus memiliki IPAL," pungkasnya.
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/wali-kota-pontianak-edi-rusdi-kamtono-membuka-acara-fgd.jpg)