TKW Asal Sambas Korban Penganiayaan Majikan di Malaysia, Disetrika hingga Terancam Buta Permanen
BREAKING NEWS - TKW Jadi Korban Penganiayaan Majikan, Disetrika hingga Terancam Buta Permanen
Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
Sang majikan kemudian menitipkan Sumiati kepada pihak bus dan membekalinya dengan beberapa lembar uang Rp 2000.
Tak berhenti di situ, majikan Sumiati juga menyita paspor miliknya.
Majikannya mengantar ke perbatasan entikong, seluruh dokumen sumiati tidak diserahkan oleh majikannya.
Ajaibnya Sumiati berhasil lewat pintu perbatasan.
“Sudah dua bulan dibalikkan, dihantar ke Entikong kemudian dinaikkan ke bis,” katanya.
Bis rute Entikong-Sambas kemudian menurunkan Sumiati di Desa Mensere Kecamatan Tebas.
Ojek pangkalan yang mengenalinya kemudian menghantarnya pulang kerumah.
Hanya sebuah tas besar berisikan pakaian sebagian tidak layak pakai menemani perjalanan pulang Sumiati.
Hampir dua bulan di rumah, kisah Sumiati nyaris tidak terangkat ke permukaan, karena keterbatasan keluarga.
Kisahnya mulai terungkap ketika pihak keluarga mencoba membawa Sumiati mengecek kesehatan matanya ke RSUD Pemangkat.
“Kata dokter matanya harus secepatnya dioperasi,” kata Najimah, kerabat Sumiati.
Direktur Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum Perempuan dan Keluarga (LKBH PeKa) Rosita Nengsih yang menjenguk Sumiati, menuturkan dirinya akan mengawal kasus yang diawali oleh Sumiati.
“Setidaknya dimulai dari pembawanya bekerja, bagaimana pertanggungjawabannya saat Sumiati disana,” kata Rosita.
Rosita mengatakan dirinya akan mencoba mengakses sejumlah pihak terkait untuk mengusahakan agar hak-hak Sumiati berupa gaji dapat dibayarkan oleh majikannya.
“Sangat disayangkan sekali perlakuan yang didapat Sumiati, dengan kondisi tubuh yang banyak bekas luka sama mata nyaris buta, ia tidak mendapatkan hak-haknya,” katanya geram. (Nopi Saputra/KompasTV)