SDN 12 Tekam Kekurangan Siswa, Kelas 1 Hanya Ada Cahyo yang Mendaftar
itu mau dibahas kemanapun tidak bisa katanya, karena bangunan sudah ada, tapi muridnya yang tidak ada
Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Jamadin
SDN 12 Tekam Kekurangan Siswa, Kelas 1 Hanya Ada Cahyo yang Mendaftar
MEMPAWAH -Sekolah Dasar Negeri 12 Tekam, Kecamatan Mempawah Timur, yang berlokasi di Dusun Tekam, Kabupaten Mempawah tahun ini hanya menerima satu orang siswa yang mendaftar di kelas satu yakni Cahyo (6).
Hal itu dikarenakan warga Dusun Tekam yang usia produktif tidak ada yang memiliki anak usia sekolah.
Menurut Kepala Sekolah SDN 12 Tekam, Siswoyo, hal itu disebabkan karena suskesnya program Keluarga Berencana yang diterapkan oleh Puskesmas di Dusun Tekam. Selain itu juga, meski di Tekam ada 64 Kepala Keluarga (KK) tidak semuanya mendaftarkan anaknya ke SDN 12, ada yang sekolah diluar, asa yang masuk sekolah swasta yang tidak jauh dari situ ada juga yang memang warganya sudah pindah ke Kota Mempawah.
Siswoyo mengatakan, banyak warga Dusun Tekam yang pindah ke Kota Mempawah atau daerah lain sebab disitu kerap kali dilanda banjir, hampir setiap musim di kampung itu terendam banjir yang cukup dalam, hal itulah yang menurut dia membuat warga masyarakat enggan bertahan di kampung itu.
Baca: Sekda Perintahkan Satpol PP untuk Imbauan Warga Pasang Bendera Merah Putih
Baca: VIDEO: Paskibraka Kota Pontianak Persembahkan Tarian Lancang Kuning
"Kepada pemerintah saya mohon agar dipenuhi fasilitas masyarakat disini, agar mereka punya semangat untuk tinggal di kampung ini, tidak pindah keluar. Karena sekarang yang membuat masyarakat resah dan pidah keluar itu karena faktor alam yakni banjir," ujar Siswoyo, saat diwawancarai Tribun, Kamis (15/8/2019) pagi.
Jadi kata dia, banjir itulah yang membuat masyarakat banyak yang keluar dari kampung Tekam ini, sehingga usia-usia produktif yang sekarang ada, itu tidak menghasilkan anak-anak usia sekolah, karena program KB nya berhasil disini. Selain itu, kita mungkin saja bisa bekerjasama dengan Puskesmas terdekat yang membina KB ini.
"Kemudian kepada masyarakat saya harapkan agar memasukan anak-anak mereka yang usia sekolah agar masuk ke SD 12 Mempawah Timur. Anak usia sekolah disini memang sedikit, dulu pernah juga kita terima cuma satu siswa, sekarang anaknya sudah kelas tiga," tutur Siswoyo.
Siswoyo mengungkapkan, bahwa tahun lalu mereka mendapat enam siswa, sekarang hanya dapat satu siswa, tapi meskipun begitu, kegiatan belajar mengajar tetap berjalan seperti biasanya, mau siswanya satu orang, ngajarnya tetap sampai selesai, kata dia.
"Seolah-olah kita ini ngajarnya seperti privat, sekarang ini, siswa kelas satu ada satu orang, kelas dua enam orang, kelas tiga, tiga orang, kelas empat tiga orang, kelas lima tiga orang, kelas enam, enam orang, jadi totalnya 23 orang," jelas Siswoyo
Baca: HUT ke 74 Tahun, Ini Kegiatan Rutan Klas IIB Putussibau
Pria yang sudah menjadi Kepala Sekolah di SDN 12 Tekam sejak 2016 itu mengatakan, sebenarnya ini sudah mereka sampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan sebelum Firman Juli, yang mana waktu itu Pak Zulkifli Salim.
"Bahwa kalau di Tekam ini masalahnya situasional, itu mau dibahas kemanapun tidak bisa katanya, karena bangunan sudah ada, tapi muridnya yang tidak ada," ucapnya.
Kecuali kata dia, disini ada sama-sama SD yang berdekatan, ini bisa di grouping, jadikan satu sekolah, jadi SD yang tidak ada muridnya itu ditutup. "Tapikan kendala kita disini lokasinya jauh, SDN 4 jauh, SDN 3 apalagi lebih juah, SDN 19 Telayar mau dibawa siswanya sekolah kesini juga jauh," imbuhnya.
Dia menjelaskan lagi, bahwa sistem zonasi yang diterapkan pemerintah tidak mempan disi SDN 1w Tekam, karena penduduknya hanya sekitar-sekitar situ saja, awalnya sekitar 68 KK sekarang sudah banyak yang pindah sisa 64 KK.
Ditambah lagi kata dia, warga sekitar sekolah ini yang usia produktif sangat sedikit, dan ini terjadi bukan hanya tahun ini saja, setiap tahun muridnya memang sedikit, karena memang tidak bisa di apa-apakan lagi.