Januari Hingga Juli 2019, Lima Ribu Hektar Lebih Lahan di Kalbar Terbakar
Ia menjabarkan untuk biaya pemadaman api akan jauh lebih mahal dan banyak kerugian yang akan ditimbulkan dari kebakaran hutan dan lahan.
Januari Hingga Juli 2019, Lima Ribu Hektar Lebih Lahan di Kalbar Terbakar
PONTIANAK - Pontianak beberapa hari terakhir ini sudah dikepung oleh asap akibat kebakaran hutan dan lahan. Bahkan saat ini ada enam helikopter untuk waterboombing disiapkan di Kalbar untuk memadamkan api.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalbar, Lumano saat diwawancarai menjelaskan pihaknya bersama BPBD kabupaten kota terus melakukan upaya pencegahan dengan melakukan sosialisasi pada masyarakat. Selain itu, dibantu pula dengan personel TNI-Polri uang diturunkan oleh BNPB.
Ia menjabarkan untuk biaya pemadaman api akan jauh lebih mahal dan banyak kerugian yang akan ditimbulkan dari kebakaran hutan dan lahan.
Baca: VIDEO: Rakor Penanggulangan Karhutla di Provinsi Kalimantan Barat
Baca: FOTO: Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo dan Gubernur Kalbar di Rakor Penanggulangan Karhutla
Lahan di Kalbar teebagi dua, ada lahan mineral dan gambut. Disebutnya untuk Provinsi Kalimantan Barat luas kebakaran hutan dan lahan periode Januari hingga Juli 2019 memang cukup luas.
"Untuk lahan mineral seluas 2.024 Ha dan lahan gambut seluas 3.315 Ha," ucap Lumano saat diwawancarai, Selasa (6/8/2019).
Baca: Kebakaran Lahan, Dua Unit Rumah Ikut Ludes Terbakar
Baca: Purnama II Pontianak Membara, Kebakaran Lahan Makin Dekati Rumah Warga
Namun seminggu terakhir memasuki bulan Agustus belum termasuk, jika dilihat kondisi udara yang ada di Pontianak maka saat ini kabut asap terparah sepanjang 2019.
Selain itu, banyak materian sisa Karhutla yang beterbangan di udara bahkan masuk didalam rumah.
Lumano menjelaskan biaya peanggulangan Karhutla terbagi pada beberapa instansi.
Misalnya ada pada Dinas Kehutanan, Lingkungan Hidup, Manggala Agni dari Kementerian LHK dan adapula dari BNPB dan BPBD sendiri.