VIDEO: Suhu Udara Kayong Utara dan Ketapang Diprediksi Meningkat, BMKG Imbau Waspada Karhutla
Meski demikian, BMKG mengimbau untuk mewaspadai peningkatan suhu udara dan penurunan kelembapan udara dapat memicu potensi mudahnya Karhutla
Penulis: Faiz Iqbal Maulid | Editor: Ishak
Menghadapi darurat kekeringan, BNPB, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah melakukan koordinasi untuk operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC).
Pertemuan koordinasi yang digelar pada hari ini (22/7) menyebutkan operasi tersebut akan difokuskan pada penanganan kekeringan dan kegagalan panen di wilayah-wilayah teridentifikasi.
Saat ini potensi awan hujan kurang dari 70% sehingga belum dapat dilakukan operasi TMC. Namun demikian, pesawat milik BPPT dalam posisi stand by jika ada wilayah yang berpotensi untuk dilakukannya TMC.
BMKG menyampaikan hari ini (22/7) potensi hujan 7 hari ke depan masih cukup rendah untuk wilayah Sumatera bagian Selatan, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara.
Baca: Ditanya Progres Pembangunan Bandara, Ini Penjelasan Kadishub Kayong Utara
Baca: Purwanto: Data Batas Daerah Kayong Utara-Ketapang Belum Selesai
Di sisi lain, pertumbuhan awan dan potensi hujan masih terfokus di Sumatera bagian utara, Kalimantan Timur dan Utara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.
Data BNPB per 22 Juli 2019, rincian 75 kabupaten dan kota terdampak kekeringan yaitu Jawa Barat 21 kabupaten, Banten 1, Jawa Tengah 21, DI Yogyakarta 2, Jawa Timur 10, Bali 2, NTT 15, dan NTB 9.
Dilihat sebaran bencana kekeringan berdasarkan tingkatan wilayah administrasi sebagai berikut 7 provinsi, 75 kabupaten, 490 kecamatan, dan 1.821 desa.
Total air bersih yang telah didistribusikan mencapai 7.045.400 liter.
Strategi lain yang telah diupayakan antara lain penambahan jumlah mobil tanki, hidran umum, pembuatan sumur bor, dan kampanye hemat air.
Agus Wibowo
Plh. Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB