Paman Bejat
Ulah Bejat Paman Terhadap Putri Kakaknya Terbongkar Via Chat, Korban Mengaku 6 Tahun Dalam Ancaman
Kasus dugaan pencabulan paman kandung kepada gadis belia di Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat (Kalbar), terkuak berkat chat.
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Marlen Sitinjak
Ulah Bejat Paman Terhadap Putri Kakaknya Terbongkar Via Chat, Korban Mengaku 6 Tahun Dalam Ancaman
SINGKAWANG - Kasus dugaan pencabulan paman kandung kepada gadis belia di Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat (Kalbar), terkuak berkat pesan di ponsel korban.
Abang korban tidak sengaja membaca obrolan (chat) antara korban dan paman kandungnya.
Obrolan inilah yang menjadi dasar pihak keluarga untuk melakukan investigasi kepada korban.
Akhirnya korban pun menceritakan apa yang dialaminya selama dalam bayang-bayang menakutkan sang paman.
Sebelumnya diberitakan, nasib tragis dialami remaja putri innisial LV (17), korban tindak pencabulan oleh paman kandung, di sebuah kampung Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat (Kalbar).
Pamannya merupakan adik dari orangtua korban.
Pencabulan dilakukan dalam rentang waktu enam tahun, sejak korban masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) hingga kini kelas 3 SMA.
Baca: Gubernur Sutarmidji Kritik Cara Penganggaran Belanja Daerah, Minta Kedepankan Kepentingan Masyarakat
Baca: Peringatan Dini BMKG, Curah Hujan Kalbar Diprediksi Menurun, Waspada Potensi Karhutla
Saat pertama dicabuli panannya, usia LV baru 11 tahun dan mengenyam pendidikan kelas 6 SD.
Pendampingan hukum pun telah diberikan Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) PeKa Kalimantan Barat (Kalbar), kepada warga Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas tersebut.
"Korban sempat berada di shelter, tapi sudah dikembalikan karena harus sekolah," kata Direktur LKBH PeKa Kalbar, Rosita Nengsih, Kamis (1/8/2019).
Pencabulan oleh pamannya akhirnya terhenti ketika kakak kandung korban yang baru datang dari Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) melihat isi chat di handphone antara korban dan pamannya, Sabtu (20/7/2019) lalu.
Dalam chat percakapan, pamannya yang meminta korban membuka pintu kamar.
Selama ini korban sering tidur sendiri di kamar.
Rumah yang bersebelahan membuat pelaku kerap kali datang ke rumah korban setiap pukul 01.00 dini hari WIB.