Tercatat! Sudah 14 Orang di Mempawah Terjangkit Virus HIV/AIDS Dalam 6 Bulan Terakhir
Penyakit menular yang paling menakutkan bagi manusia adalah Human Immunodeviciency Virus (HIV) yang menyerang sistem kekebalan tubuh
Penulis: Muhammad Rokib | Editor: Madrosid
Tercatat! Sudah 14 Orang di Mempawah Terjangkit Virus HIV/AIDS Dalam 6 Bulan Terakhir
MEMPAWAH - Penyakit menular yang paling menakutkan bagi manusia adalah Human Immunodeviciency Virus (HIV) yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dimana sampai saat ini belum ada ditemukan ramuan apapun untuk mengobatinya.
Para peneliti dan ahli medis baru menemukan ramuan obat yang bisa mengontrol inveksi virus HIV agar tidak cepat mencapai puncaknya yakni Acquired Immuno Deviciency Syndrome (AIDS) yang secara patofisiologi dijabarkan sebagai sekumpulan gejala penyakit akibat serangan virus HIV.
Para penderita HIV AIDS disebut sebagai Orang Dengan HIV AIDS (ODHA) dimana saat ini berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI sebanyak lebih kurang 620 ribu warga Negara Indonesia mengidap HIV AIDS.
Kabupaten Mempawah sendiri merupakan wilayah pesisir dan jalur perlintasan ekonomi dimana Mempawah memiliki dermaga di pantai-pantai dan menjadi jalur penghubung antara Kota/Kabupaten lainnya.
Baca: Pengamat: Pembangunan Duplikasi Jembatan Kapuas I Sangat Mendesak
Baca: HEBOH Warga Kalbar Dikabarkan Meninggal dan Hidup Lagi, Pura-pura Mati Atau Dalami Ilmu Spiritual?
Baca: Penetapan Caleg Kabupaten Sanggau Terpilih Usai Putusan MK
Hal itulah yang membuat Kabupaten Mempawat tidak bisa melepaskan diri dari penyebaran virus HIV AIDS, ditambah lagi sebab lain seperti pola hidup masyarakat yang masih kurang pengetahuan tentang penyakit menulat mematikan itu.
Itulah yang dipaparkan oleh Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Mempawah melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Menular, Mukhtar Siagian, pada Senin (29/7/2019).
Saat ditemui di ruang kerjanya, Mukhtar mengungkapkan tahun 2019 sampai bulan Juni sudah terdata 14 orang yang baru terjangkit HIV AIDS. Jika dibandingkan dengan tahun 2018 lalu kata dia, sudah terdata 35 orang yang baru terjangkit.
"Data penderita HIV AIDS di Kabupaten Mempawah sampai detik ini sudah ada 49 orang yang baru terjangkit. Untuk tahun ini saja sampai Juni kemarin ada 14 orang, tahun 2018 ada 35 orang dan itu semua penderita baru," ungkapnya.
Lebih dalam Mukhtar menjelaskan, para penderita HIV AIDS tersebut didominasi oleh kaum homoseksual atau mereka menyebutnya lelaki sama lelaki (LSL) dan para pekerja seks komersial (PSK), disampaikan itu ada juga penderita yang berprofesi beragam seperti sopir bahkan pria hidung belang dan pengguna narkoba.
"Profesi apa yang lebih banyak itu sulit untuk dijelaskan, yang pasti mereka didominasi oleh LSL, PSK, para sopir, pria hidung belang dan pemakai narkoba," ujarnya.
Berdasarkan data kita, kata Mukhtar, jika di klasifikasi kan berdasarkan jenis kelamin antara pria dan wanita itu jumlah penderitanya seimbang, dan mereka tersebar di sembilan Kecamatan yang ada di Kabupaten Mempawah.
"Sebaran penderita HIV AIDS ini merata di semua Kecamatan, ada yang di Kota Mempawah, daerah Jungkat yang tahun lalu paling banyak dari sana, Anjongan, Sungai Pinyuh, bahkan daerah terluar seperti Sadaniang dan Toho juga ada," ungkapnya.
Mukhtar mengatakan bagi mereka yang menderita HIV AIDS dan terdata di Dinas Kesehatan maka akan di rehabilitasi secara rutin di RSUD Rubini, mereka tidak dipungut biaya apapun, karena obatnya gratis.
"Ada obat khusus mereka namanya ARV, meski itu tidak mengobati secara total, setidakya iti bisa mengontrol penyakit mereka agar tidak semakin parah, makanya kalau mereka rutin minum obat itu tidak akan terkena AIDS," jelasnya.