Ekspor Pinang Asal Kalbar Menggeliat, Kementan Dorong Ekspor Dalam Bentuk Olahan
Ekspornya terus meningkat, ada negara tujuan baru, perlu kita apresiasi, tapi ya itu harus diolah supaya optimal
Penulis: David Nurfianto | Editor: Jamadin
Lebih lanjut, Jamil menjelaskan ekspor via Kalbar khususnya Pontianak pada tahun 2018 volumenya tidak kurang dari 328.124,13 ton.
Lima komoditas unggulan ekspor dari Pontianak diantaranya kelapa bulat dan parut tujuan China, Mauritius, Argentina, Turki, Afrika Selatan, Jerman, Inggris, Rusia, Yunani dll dengan total ekspor tidak kurang dari 65.006,09 ton. Lada biji tujuan Turki, India, Kanada, China, Swis dan Vietnam dengan total ekspor sebanyak 5.358,16 ton.
“Sementara biji pinang banyak dikirim ke India, Bangladesh, Itan, Afganistan, China dan Myanmar dengan volume total ekspor 3.643,21 ton. Untuk karet lempengan tujuan Amerika, India, Turki, China, Meksiko, Turki, Vietnam dan Paakistan dengan volume total ekspor 91.832,24 ton. Palm Kernel Expeller juga menjadi komoditas yang lKu dipasaran Vietnam, Thailand dan Hongkong, dengan total ekspor 150.467,99 ton,” jelasnya lagi.
Dalam kesempatan ini, Kepala Barantan juga menambahkan bahwa selain lima komoditas unggulan tersebut, pada 2018, Pontianak juga mengekspor beberapa komoditas unik yang bisa menjadi peluang baru pasar ekspor. Diantaranya tanaman aquarium yang diekspor ke Jepang, Korsel, Singapura, Amerika, Prancis, Inggris, Belanda, Denmark dan negara lainnya dengan total volume ekspor 363.407 batang.
“Sedangkan mengkudu diekspor ke Korsel dan Taiwan sebanyak 12,3 ton. Selain itu, ada juga ekapor daun kelapa sawit kering dengan negara tujuan Amerika, Hongkong dan Malaysia, yang telah diekspor sebanyak 22,53 ton. Sapu Lidi juga menjadi komoditas ekspor tujuan India, Pakistan dan Malaysia, dengan volume ekspor 749,19 ton. Nipah juga merupakan komoditas ekspor dengan tujuan India dan Pakistan, dengan total pengiriman sebanyak 225,6 ton. Dan komoditas sarang walet yang pengirimannya baru mencapai 113,65 kg pada 2018,” kata Jamil.
Selain melepas ekspor biji pinang, Kepala Badan Karantina Pertanian juga melepas bernagai komoditas pertanian lainnya seperti karet tujuan China dan India sebanyak 665,58 ton, kelapa bulat tujuan China sejumlah 1.239,43 ton, 224,45 ton lada biji tujuan China serta palm kernel expeller diekspor ke Vietnam, Thailand dan Jepang dengan volume 4.320 to dengan perkiraan total nilai ekspornya adalah Rp. 36,77 Milyar.
“Kita juga mendorong agar pemerintah daerah mampu memgoptimalkan program akselerasi ekspor tersebut. Kita menyarankan agar pemerintah daerah bisa menggunakan aplikasi iMace yang sudah diberikan oleh Kementan untuk memetakan dan mengambil kebijakan yang positif terkait pengembangan komoditas ekspor di wilayahnya. Investasi ini penting, yuk yang muda-muda kita coba garap bersama, supaya kita bisa mandiri dan petani juga lebih sejahtera," pungkasnya.